Penggarapan film yang mengangkat cerita tentang pembunuhan Vina Cirebon memantik pro dan kontra. Film dengan judul Vina: Sebelum 7 Hari itu dianggap tak menghormati arwah korban.
Publik boleh tak setuju, tapi keluarga Vina berkata lain. Kaka Vina, Marliana mewakili keluarga mengapresiasi pembuatan film tersebut oleh rumah produksi Dee Company.
“Saya setuju kisah ini dijadikan film, lebih banyak doa untuk adik saya sendiri,” kata Marliana dalam jumpa pers peluncuran trailer film tersebut di Jakarta baru-baru ini.
Marlina sependapat dengan alasan sang produser. Dengan dibuatkan film, dia berharap tak ada korban lain seperti Vina.
“Sama seperti Pak Dheeraj, jangan ada Vina-Vina yang lain. Cukup adik saya saja,” ujar Marliana.
Marliana juga berterima kasih pada seluruh kru Dee Company yang telah mengangkat kisah adiknya. Dia berharap dengan adanya film ini bisa menjadi pembelajaran bagi publik.
Marliana juga mengapresiasi kesamaan antara cerita dalam trailer film tersebut dengan pengalaman yang dialami oleh adiknya.
“Ada kesamaan cerita, cukup menarik juga, ya menarik lah,” komentar Marliana.
Sementara itu, produser Dheeraj Kalwani menjelaskan bahwa film adaptasi ini akan menyentuh tiga topik penting.
“Ada tiga topik yang dibahas dalam film ini. Pertama, permasalahan bullying karena Vina mengalami bullying,” ungkap Dheeraj.
“Kedua, film ini membahas tentang bahaya geng motor, dan ketiga, tentang pergaulan,” tambahnya.
Film Vina: Sebelum 7 Hari dijadwalkan akan tayang di bioskop Tanah Air pada 8 Mei mendatang.
View this post on Instagram
Film ini diadaptasi dari kisah nyata Vina, seorang korban pembunuhan dan pemerkosaan oleh geng motor di Cirebon.
Ketika Vina meninggal, awalnya kematian itu dianggap sebagai kecelakaan lalu lintas. Namun, keluarga Vina merasa curiga karena kondisi jenazah gadis SMA itu sangat parah, dan mereka meminta penyelidikan lebih lanjut.
Selama penyelidikan polisi, salah seorang sahabat Vina mengalami kerasukan dan menceritakan tentang penganiayaan dan pemerkosaan yang dilakukan oleh geng motor di Cirebon. Akhirnya, pelaku berhasil ditangkap dan diadili.
