Setelah menghilang dari media sosial, kondisi terbaru Sandra Dewi dibeberkan oleh kuasa hukum Harvey Moeis.
Selaku pengacara Harvey, Harris Arthur mengungkap bahwa istri kliennya itu mengalami trauma. Beban mental akibat kasus korupsi suaminya yang merugikan negara hingga Rp271 triliun itu membuatnya menarik diri dari pemberitaan.
Sandra Dewi Tutup Kolom Komentar usai Harvey Moeis Ditetapkan sebagai Tersangka [Instagram]
Meskipun demikian, Sandra Dewi dikatakan baik-baik saja alias dalam keadaan sehat.
“(Kondisi Sandra Dewi) Baik-baik aja. Pastinya siapa pun yang alami pasti ada trauma,” ungkap kuasa hukum Harvey Moeis saat ditemui di kawasan Jakarta Barat baru-baru ini.
Sama dengan sang istri, Harvey kabarnya juga baik-baik saja. Namun, ayah dua anak itu mengalami syok karena kasusnya viral.
“Baik baik aja (Harvey Moeis) sedikit syok,” imbuhnya.
Mengenai sang aktris, pengacara membeberkan bahwa Sandra Dewi kecewa karena suaminya disudutkan lewat pemberitaan-pemberitaan yang ada.
Pasalnya, banyak berita yang menurut mereka dibuat-buat karena sejatinya kasus itu masih dalam proses.
“Benar, artinya jangan asal buat berita aja menduga-duga dibuat berita yang nggak nggak, semua kan masih dalam proses, saya selalu tegaskan utamakan praduga tak bersalah dalam tindak pidana,” terang kuasa hukum.
Enggan melihat pemberitaan tidak benar, aktris sinetron “Putri Bidadari” itu menutup akun Instagram miliknya.
Pengacara berpendapat bahwa masyarakat haruslah berpikir positif terlebih dulu.
“Ini kan masih diduga, diduga, apakah terlibat atau tidak, tunggu di pengadilan nanti, kalau kita fitnah, membully orang, ternyata di pengadilan nggak terlibat. Ayo, dosa nggak? Masyarakat harus pikir yang positif dululah,” ujarnya.
View this post on Instagram
Sebelum ini, rumah tangga Harvey Moeis dan Sandra Dewi sempat diramal oleh Hard Gumay bahwa ke depannya akan “selesai”. Meskipun tidak diketahui apa yang dimaksud selesai.
Sementara itu, Harvey Moeis kini juga ditetapkan sebagai tersangka tindak pidana pencucian uang oleh Kejagung.
Dalam kasus korupsi ini, Harvey diduga bertindak sebagai perpanjangan tangan atau pihak yang mewakili PT RBT.
Selama tahun 2018-2019, Harvey bersama-sama dengan eks Direktur Utama PT Timah, Mochtar Riza Pahlevi Tabrani (MRPT) alias RS, kongkalikong mencari keuntungan dalam kegiatan pertambangan liar di wilayah IUP PT Timah.
