Baim Wong Bangga Film Sukma Garapannya jadi Rebutan Distributor Luar Negeri
Film

Baim Wong sedang merasakan kebahagiaan yang luar biasa. Film terbarunya, "Sukma," mendapat sambutan hangat di pasar internasional.
Melalui unggahan di media sosial, Baim mengumumkan bahwa "Sukma" menjadi rebutan distributor luar negeri.
"Film kami SUKMA menjadi rebutan distributor luar negeri. Sampai saat ini, sudah 11 negara yang akan menayangkan film SUKMA. Minta doanya ya. Mari berkarya," tulis Baim Wong, Senin (17/3/2025).
Baca Juga: Baim Wong Beberkan Asal iPad Murah Rp1 Jutaan yang Dijualnya
Kabar ini tentu menjadi angin segar bagi industri perfilman Indonesia, khususnya bagi Baim Wong sebagai sutradara.
Informasi yang membuat Baim bangga ini pertama kali diketahui melalui artikel yang dirilis oleh Deadline, sebuah media hiburan terkemuka.
Baca Juga: Baim Wong Bingung Dituduh Macam-macam Jual iPad Rp 1 Jutaan
Artikel tersebut menyoroti bagaimana perusahaan Vietnam, Mockingbird Pictures, mengambil alih penjualan internasional film "Sukma."
"Sukma" disutradarai oleh Baim Wong, yang sebelumnya sukses dengan film horor "Lembayung," yang meraup lebih dari USD juta di Indonesia.
Film horor ini menampilkan aktor dan aktris ternama Indonesia, seperti Christine Hakim, Luna Maya, Fedi Nuril dan Oka Antara.
"Sukma" bercerita tentang sebuah keluarga yang dihantui oleh cermin kuno saat pindah ke kota kecil. Rencananya, film ini akan dirilis pada kuartal ketiga tahun ini.
Mockingbird Pictures juga memperluas portofolio mereka dengan mengambil hak penjualan internasional untuk dua film horor Indonesia lainnya.
Dua film tersebut adalah "The Butterfly House" yang disutradarai oleh Paul Agusta, dan "The Damnation" yang disutradarai oleh Charles Gozali.
"The Butterfly House" mengisahkan tentang pasangan yang menghadapi kekuatan supernatural di rumah leluhur mereka.
"The Damnation" bercerita tentang seorang wanita hamil yang berjuang melawan kekuatan jahat untuk menyelamatkan janinnya.
Mockingbird juga memiliki film "Gundik" yang disutradarai Anggy Umbara, sutradara dari film "Vina: Sebelum 7 Hari" yang sukses besar.
Kesuksesan "Sukma" dan film-film Indonesia lainnya di pasar internasional menunjukkan potensi besar industri perfilman Indonesia.