Angela Gilsha Cerita Detik-Detik Mencekam Diusir saat Kunjungi Tambang Nikel di Raja Ampat

Angela Gilsha termasuk salah satu yang cukup vokal dalam menyuarakan penolakan ekspansi tambang nikel di Raja Ampat. 

Baru-baru ini, Angela menceritakan pengalamannya saat meninjau langsung lokasi yang dijadikan tambang nikel di daerah Papua Barat sana. 

Siapa sangka ia dan rombongan mendapat perlakuan kurang menyenangkan dari petugas jaga di area pertambangan.

Baca Juga: Anak Sabai Morscheck Ngamuk Minta Beli Permen di Pesawat: Maafkan ya

Meski hanya memerhatikan dari jauh, Angela dan rombongan tetap mendapat peringatan keras alias diusir.

"Di situ ada petugas keamanan yang membunyikan klakson dari atas pulaunya. Keras banget bunyinya," ujar Angela dalam video yang diunggah oleh akun Instagram Greenpeace Indonesia, Rabu (11/6). 

Baca Juga: Curhat Angela Gilsha Alami Depresi, Terungkap Penyebabnya

Angela mengaku sempat panik saat melihat reaksi petugas yang mengusir rombongannya dari area sekitar lokasi tambang.

"Kenapa kami diklaksonin? Ini legal kan di sini? Kenapa memangnya? Nggak boleh lihat?," sindir Angela.

Parahnya lagi, Angela dan rombongan sempat dikejar kapal tidak dikenal usai mereka bergerak meninggalkan wilayah perairan di sekitar lokasi pertambangan.

"Kami dikejar sama sebuah perahu cepat, dan aku nggak tahu itu siapa," imbuh aktris 30 tahun ini. 

Mulanya Angela berpikir jika pengelola kawasan pertambangan cuma ingin menakut-nakuti rombongannya dengan menurunkan kapal di wilayah mereka. 

Namun, siapa yang mengira jika kapal-kapal tersebut terus mengikutinya bahkan saat sudah dekat dengan tempat penginapan. 

"Aku pikir cuma buat nakut-nakutin doang, atau mungkin ya kepo, ini siapa. Tapi nggak, itu kami bener-bener diikutin sampai jauh banget," jelas Angela tak habis pikir. 

Saat mengunjungi lokasi, Angela mengaku meelihat dengan mata kepalanya sendiri dampak buruk yang diciptakan oleh aksi peenambangan nikel. 

"Aku lihat secara langsung dengan mata kepala sendiri, pulau yang setengahnya, bagian atasnya itu udah terkeruk, sudah berupa tanah-tanah, dan sudah banyak alat berat di situ," terang Angela. 

"Di sekitar pantainya sudah pada cokelat warnanya, airnya juga sudah mulai keruh karena kan pasir dari atas turun ke laut gara-gara hujan semalem, dan itu merusak koral-koral, dan ikan nggak bakalan mau tinggal di situ," pungkasnya.