Agnez Mo Sayangkan EQ Rendah Oknum Anggota DPR: Seharusnya Bisa Bicara Layak!
Gosip

Unjuk rasa besar yang berujung kerusuhan dan memakan korban jiwa di Indonesia menyedot perhatian publik. Aksi ini dipicu oleh isu kenaikan tunjangan tempat tinggal anggota DPR RI sebesar Rp50 juta yang dinilai tidak tepat di tengah kondisi ekonomi masyarakat yang terpuruk.
Respons sejumlah anggota dewan terhadap kritik justru dianggap memperkeruh situasi. Agnez Mo menyoroti pernyataan para wakil rakyat tersebut, menyebutnya tidak empatik dan memecah belah.
Melalui Instagram Stories, penyanyi itu menegaskan bahwa kemampuan berkomunikasi yang layak adalah standar dasar yang harus dimiliki seorang pejabat publik, terutama untuk mencari solusi bagi semua pihak, bukan untuk kepentingan pribadi.
Baca Juga: Ramalan Shio 4-10 Agustus 2025: Hati-hati Pengeluaran Banyak, Dompet Tipis!
Menurutnya, kepemimpinan sejati membutuhkan lebih dari sekadar IQ, tetapi juga EQ, integritas, empati, dan keberanian untuk melayani seluruh rakyat.
"Semuanya berawal dari EQ yang rendah, cara berbicara di depan umum yang memecah belah dan merendahkan, serta tanpa empati," ujar Agnez Mo lewat Instagram Storiesnya.
"Hal paling minimal yang bisa saya harapkan dari seorang anggota DPR adalah kemampuan berbicara di depan publik yang layak, yang tidak memecah belah, tapi benar-benar mencari solusi untuk semua pihak, bukan hanya untuk kepentingan mereka sendiri," ujarnya lagi.
Baca Juga: Agnez Mo Mau Ajukan Kasasi Lawan Ari Bias: Kebenaran Akan Selalu Menemukan Jalan
Agnez Mo. (Instagram/@agnezmo)
Agnez juga membagikan pengalamannya pribadi saat direndahkan oleh seorang anggota DPR yang menyatakan bahwa hanya yang bergelar PhD yang berhak berbicara tentang isu tertentu.
"(But well... aku mengalaminya sendiri beberapa bulan yang lalu, ketika seorang anggota DPR yang dengan entengnya bilang kalau belum S3 (PhD), ya gak usah ngomong soal isu ini... karena mungkin menurut dia orang lain 'terlalu bodoh'?" tulis Agnez Mo.
"Dan jangan lupa, itu semua dilakukan sambil mencemarkan nama baik dan menjelek-jelekkan semua orang yang punya pendapat berbeda. Logika model begitu sudah cukup menunjukkan semua yang perlu kita tahu," sambungnya.
Agnez Mo. (Instagram/@agnezmo)
Di akhir pernyataannya, Agnez Mo mengajak masyarakat untuk tidak mudah terhasut oleh pernyataan negatif dan menjaga persatuan, menegaskan bahwa bangsa Indonesia telah lebih bijak dan kuat sejak 1998.
"Jadi izinkan saya katakan dengan jelas: jangan mau dihasut. Jangan mau dimanipulasi. Kita lebih bijak. Kita lebih kuat. Kita bukan lagi Indonesia di tahun 1998," tegas Agnez Mo.
"Warga jaga warga karena pada akhirnya kita adalah satu bangsa, disatukan oleh satu kebenaran: Bhineka Tunggal Ika," tutupnya.