Janji Pramono Anung sebagai calon gubernur Jakarta menarik perhatian komika dan aktivis sosial, Pandji Pragiwaksono, yang mempertanyakannya melalui sebuah utas di X pada Senin (16/9). Seperti diketahui, Pramono janji akan membuat sekolah swasta di Jakarta menjadi gratis bila dia terpilih.
Pandji terlihat skeptis dengan janji tersebut. “Sekolah SWASTA gratis?” tulis Pandji, seakan tidak percaya bahwa janji itu bisa direalisasikan dengan mudah.
Meski begitu, Pandji Pragiwaksono masih membuka ruang untuk melihat bagaimana Pramono akan mencoba mewujudkan janji ambisius tersebut.
“Langkahnya bakal menarik buat ditunggu,” tambah Pandji.
Sekolah SWASTA gratis?
His dance is going to be interesting. https://t.co/5yoVJO68MA
— Pandji Pragiwaksono (@pandji) September 15, 2024
Skeptisisme Pandji bukan tanpa alasan. Tak lama setelah cuitannya, seorang pengguna X mengunggah kembali pernyataan lama Pramono Anung pada 2016 tentang janji kampanye, yang saat itu menyamakan janji calon gubernur dengan janji seorang playboy.
“Janji Calon Gubernur sama seperti janji playboy yang baru ketemu cewek yang diincarnya. Urusan dipenuhi atau tidak, itu nanti,” tulis Pramono pada saat itu.
Melihat hal ini, Pandji mengunggah ulang komentar tersebut.
“Pagi-pagi warga DKI udah dibokisin aja sama janji playboy,” demikian komentarnya merujuk pada bagaimana janji kampanye sering kali sulit terealisasi.
Aksi Pandji tersebut memicu reaksi dari berbagai pengguna X. Beberapa pengguna menilai janji Pramono Anung terlalu muluk-muluk dan sulit diwujudkan.
“Bikin janji yang realistis aja sih, jangan muluk-muluk. Takutnya nggak bakal terealisasi. Kan sama aja bohongin warganya sendiri,” tulis seorang netizen.
Pagi-pagi warga DKI udah dibokisin aja ama janji playboy. https://t.co/8MNO3teVcY pic.twitter.com/uuUDNgtmU2
— Elisa (@elisa_jkt) September 15, 2024
“Nggak apa-apa, untuk bantu sekolah swasta yang udah cengap-cengap dengan biaya operasional. Jangan ngarep sekolah swasta yang udah sustain ya,” komentar lainnya agak optimistis.
Janji kampanye tentang pendidikan gratis memang selalu menjadi topik yang sensitif, dan publik tampaknya terbagi antara yang skeptis dan yang berharap janji ini bisa benar-benar diwujudkan. Bagaimana Pramono Anung akan menghadapi kritikan ini dan merealisasikan programnya, masih akan menjadi hal menarik untuk dilihat di masa mendatang.
