Me and Moms

3 Alasan Mengapa Susu Kemasan Bukan Solusi Atasi Masalah Stunting

Stunting atau kondisi gagal tumbuh pada anak terjadi akibat kekurangan gizi kronis.

Dikatakan Dokter Berlian Idris melalui akun TikTok pribadinya, orangtua perlu memberikan yang terbaik dalam 1000 hari pertama kehidupan anak agar terhindar dari stunting.

Ilustrasi Bayi (Pexels)

Lebih lanjut, Dokter Berlian juga mengisyaratkan bahwa pemberian susu kemasan pada anak usia sekolah tidak efektif mengatasi masalah stunting.

“Kalau (pemberian susu) usia sekolah sudah terlalu lama,” kata Dokter Belian, dikutip IndoPop, Jumat (26/1/2024).

Stunting dan Produk Susu Kemasan

Anak yang mengalami stunting umumnya ditandai dengan tinggi badan yang lebih pendek dari standar usianya.

Penyebab stunting sendiri adalah kekurangan asupan gizi, terutama protein, zat besi, zinc, dan vitamin A.

Kekurangan gizi ini dapat terjadi sejak dalam kandungan, saat menyusui, atau setelah anak mulai makan makanan pendamping ASI (MPASI).

Dan meski susu kemasan dapat menjadi salah satu sumber gizi untuk anak, namun susu kemasan tidak dapat menjadi solusi atasi stunting.

Berikut adalah beberapa alasan mengapa susu kemasan bukan solusi atasi stunting:

Ilustrasi. (Pexels)

Kandungan Gizi
Kandungan gizi susu kemasan biasanya hanya mengandung protein, lemak, dan karbohidrat. Kandungan zat gizi mikro seperti vitamin, mineral, dan asam amino esensialnya biasanya tidak mencukupi kebutuhan anak.

Tak Dapat Gantikan ASI
ASI adalah sumber gizi yang paling ideal untuk bayi dan anak balita. ASI mengandung semua nutrisi yang dibutuhkan anak untuk tumbuh dan berkembang dengan optimal.

Bisa Sebabkan Obesitas
Pemberian susu kemasan yang berlebihan dapat menyebabkan anak menjadi obesitas. Obesitas merupakan salah satu faktor risiko stunting.

Oleh karena itu, untuk mengatasi stunting, perlu dilakukan upaya untuk memenuhi asupan gizi anak secara menyeluruh, mulai dari dalam kandungan hingga anak berusia 5 tahun.

Hal yang bisa silakukan di antaranya pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan, MPASI bergizi dan seimbang, pemberian suplementasi gizi sesuai kebutuhan serta akses terhadap layanan kesehatan dan gizi.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top
Indopop.id Dapatkan Gosip Ekslusif Paling Update dan Terkini Selebriti Indonesia
Dismiss
Allow Notifications