Arina Winarto diminta melakukan audit ulang oleh mantan suaminya, Tiko Aryawardhana suami Bunga Citra Lestari atau BCL terkait laporan penggelapan uang Rp6,9 miliar.
Bagi Tiko Aryawardhana, ada kesalahan audit sehingga nilai yang betul sampai seperti tuduhan.
Kini, Arina diwakili kuasa hukumnya, Leo Siregar merespons. Leo minta agar jangan banyak bicara, namun buktikan saja di persidangan nanti.
Potret Arina Winarto dan Tiko Aryawardhana di Masa Lalu [Instagram]
“Tinggal sama-sama kita uji,” kata Leo Siregar kepada media, baru-baru ini.
Menurut Leo, memberikan pernyataan di publik tak menyelesaikan persoalan sesungguhnya. Lebih baik, dia minta agar sama-sama ikuti proses hukum yang berlaku.
“Daripada melempar isu dan opini yang nggak jelas, lebih baik mari kita sama-sama kawal proses hukum ini agar bisa segera memberikan kepastian hukum,” ujar Leo.
Leo juga menegaskan laporan kliennya terhadap Tiko Aryawardhana tak ada motif pribadi seperti yang dituduhkan.
“Saya pernah konfirmasi, tidak berkaitan dengan itu,” ujarnya.
Sebelumnya, kuasa hukum Tiko Aryawardhana, Irfan Aghasar, sempat merespons laporan Arina Winarto terkait penggelapan dana perusahaan senilai Rp6,9 miliar.
Irfan menilai laporan tersebut mengada-ada. Apalagi, kata dia, kliennya belum pernah diperiksa oleh akuntan terkait dugaan penyelewengan dana perusahaan Tiko dan Arina.
“Klien kami belum pernah diperiksa oleh akuntan yang dimaksud pelapor. Harusnya kan klien kami sebagai direksi, kalau memang sumber datanya dari Mas Tiko, harusnya dikonfirmasi oleh akuntan,” kata Irfan beberapa waktu lalu.
Karena itu, Irfan menduga laporan Arina ada motif pribadi. Dia menilai Arina cuma cemburu melihat kebahagiaan Tiko dengan istri barunya, Bunga Citra Lestari.
Bunga Citra Lestari dan Tiko Aryawardhana [Instagram]
“Mungkin ada persoalan rumah tangga yang belum selesai. Mungkin gagal move on karena melihat Mas Tiko sudah bahagia dengan pilihannya, terus dibombardir dengan pemberitaan seperti ini,” kata Irfan.
Arina Winarto melaporkan dugaan penggelapan yang dilakukan oleh Tiko Aryawardhana ke Polres Metro Jakarta Selatan pada tahun 2022.
Kasus tersebut melibatkan kejadian yang berlangsung antara tahun 2015 hingga 2021, saat Tiko dan Arina masih bekerja sama dalam bisnis mereka sebagai pasangan suami istri.
Baru pada Februari 2024, dua tahun setelah laporan Arina diterima, Polres Metro Jakarta Selatan meningkatkan status dugaan penggelapan oleh Tiko Aryawardhana ke tahap penyidikan.
