Tiap orangtua pasti pernah menemukan momen gerakan tutup mulut (GTM) pada anak. Ini juga pernah dialami oleh Ardina Rasti sebagai orangtua.
Sebelum mencari solusi, Ardina Rasti menyarankan orangtua untuk cari tahu dulu penyebabnya.
“Gerakan tutup mulut normal kok, yang pasti kita harus tahu dulu penyebabnya,” kata Ardina Rasti.
Menurut Ardina Rasti, terdapat beragam faktor yang dapat menyebabkan anak enggan makan. Misalnya, anak mungkin merasa mengantuk, bosan, sedang tumbuh gigi, ingin bermain, atau mungkin tidak menyukai jenis makanannya.
Bagi Ardina Rasti, kesabaran adalah kunci utama ketika anak mulai menunjukkan gejala GTM. Karena jika tidak, risiko terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan dapat meningkat.
“Kita harus menjaga emosi kita dan tidak menggunakan metode paksaan atau tindakan yang keras, karena hal tersebut bisa menyebabkan trauma pada bayi. Trauma makan pada anak bisa sulit sembuh,” ungkapnya.
Ardina Rasti juga memiliki strategi khusus ketika anak mulai menunjukkan gejala GTM. Biasanya, dia dan suaminya bekerja sama untuk mengatasi situasi tersebut.
Salah satu dari mereka bertugas untuk mengalihkan perhatian anak dengan cara seperti menari-nari. Sementara yang lain sudah siap untuk memberikan makanan kepada anak.
“Ketika anak mulai tersenyum atau tertawa, itu merupakan waktu yang tepat untuk memberikan suapan berikutnya,” tambah Ardina Rasti.
Ardina Rasti (Instagram)
Salah satu trik lain yang efektif adalah mengurangi porsi makan untuk anak. Selain itu, penting juga untuk menemukan waktu yang tepat untuk memberi makan anak, agar tidak bertabrakan dengan waktu tidur atau menyusui.
“Jangan sampai waktu makan bertabrakan dengan waktu anak tertidur, atau terlalu dekat dengan waktu menyusui. Ini juga membantu bayi belajar mengenali perasaan lapar dan kenyang,” paparnya.
Trik yang diterapkan Ardina Rasti ini selalu berhasil membuat anaknya mau makan.
