Spoiler One Piece 1163 Part 5: Misteri Kematian Rocks D. Xebec di God Valley, Propaganda Pemerintah Dunia?
Insiden God Valley, sebuah peristiwa penting dalam dunia One Piece, kembali menjadi sorotan dengan munculnya dugaan keterlibatan Imsama dan kemungkinan propaganda Pemerintah Dunia terkait kematian Rocks D. Xebec.
Informasi terbaru dari bab 1162 menunjukkan adanya pertempuran dahsyat di God Valley, di mana Rocks D. Xebec bersama Shirohige dan Kaido menghadapi Imsama, penguasa dunia yang menjaga rahasia kuno. Pertarungan ini memunculkan spekulasi mengenai teknik terlarang "Domi Reversiy" dan apakah Rocks menjadi korbannya.
Kekuatan Imsama di God Valley digambarkan melebihi manusia super, mampu menghancurkan sebagian besar pulau dalam satu serangan. Meskipun demikian, Rocks D. Xebec disebut tidak gentar dan bahkan tertawa menghadapi kekuatan dewa tersebut. Roger dan Garp, yang menyadari ancaman Imsama, terpaksa bekerja sama demi menyelamatkan masa depan dunia di God Valley.
Baca Juga: Spoiler One Piece 1163 Part 3: Nasib Eris, Kaido Berulah, dan Akhir Misteri God Valley!
Diperkirakan bahwa Rocks perlahan menyadari kebenaran menakutkan tentang Imsama sebagai entitas abadi yang telah mengatur sejarah manusia selama 800 tahun. Kata-kata Rocks yang mengungkapkan kebenaran tentang Imsama diduga memicu kemarahan Imsama, yang kemudian berusaha menghapus Rocks selamanya. Dalam bab selanjutnya, Eris diduga selamat dari kehancuran God Valley dan tiba di Lulusia bersama Teach kecil.
Selama ini, pemahaman publik tentang insiden God Valley didasarkan pada dua sudut pandang: cerita Sengoku kepada prajurit muda Angkatan Laut dan kilas balik Kuma yang dilihat oleh Bonney.
Baca Juga: Spoiler One Piece 1163 Part 4: Pria Luka Bakar Adalah DAVY JONES?
Namun, muncul perspektif baru dari kisah Loki yang menceritakan keterlibatan ayahnya dengan Rocks. Loki hanya menyebut kematian Rocks dalam salah satu dialognya, menimbulkan kemungkinan bahwa apa yang sebenarnya terjadi di God Valley, termasuk kematian Rocks, belum sepenuhnya terungkap dan mungkin berbeda dari versi resmi Sengoku.
Sengoku, yang tidak berada di lokasi kejadian, hanya memberitahu bahwa Rocks menunjukkan taringnya ke Pemerintah Dunia dan mengamuk di God Valley sebelum dihentikan oleh Garp yang bekerja sama dengan Roger.
Namun, Sengoku tidak menjelaskan bagaimana Rocks mati dan di mana jasadnya dikebumikan, berbeda dengan kematian bajak laut sekelas Shirohige yang diperlihatkan makamnya. Ini menimbulkan pertanyaan, mengingat tidak adanya informasi rinci dari saksi hidup seperti Garp, Rayleigh, dan Gloriosa.
One Piece Chapter 1163 [Youtube]
Alasan Garp bungkam tentang insiden God Valley kemungkinan lebih dari sekadar melindungi rahasia kerja samanya dengan Roger dan tugasnya melindungi Tenryuubito serta budak di sana. Sebagai salah satu pelaku sejarah, Garp pasti tahu persis apa yang terjadi pada Rocks. Mantan kru Roger seperti Red dan Gaban, serta Gloriosa Miss Bakkin, yang seharusnya mengetahui akhir riwayat Rocks D. Xebec, juga enggan membicarakannya.
Insiden God Valley melibatkan berbagai kubu, termasuk kelompok Rocks dan Roger, pasukan Garp dari Angkatan Laut, dan bahkan Ksatria Suci. Namun, lenyapnya God Valley dari peta tidak mungkin hanya disebabkan oleh bentrokan antarindividu. Meskipun Shirohige berpotensi menenggelamkan pulau dengan kekuatan Gura Gura no Mi-nya, ia tidak cukup kuat atau gegabah untuk menciptakan kehancuran massal semacam itu].
Oleh karena itu, diduga kuat ada kekuatan lain yang ikut campur, dan sosok inilah yang menjadi dalang kematian Rocks serta lenyapnya God Valley: Imsama. Dalam bab terbaru, Saturnus dirasuki oleh Imsama, menunjukkan kemungkinan Imsama turun tangan langsung menghadapi Rocks.
Rocks diduga memiliki banyak informasi mengenai Imsama dan Abad Kekosongan, bahkan pernah bekerja sama dengan Ohara untuk mengungkap kasus tersebut. Hal ini menjadikan Rocks target utama Imsama di God Valley.
Teori ini semakin dikuatkan dengan kejanggalan pemberitaan kematian Rocks. Di bab 1152, Loki menyebut Pemerintah Dunia sebagai pembunuh Rocks, menunjukkan bahwa Loki mengetahui sesuatu yang tidak diketahui publik.
Ada dugaan bahwa apa yang disampaikan Sengoku hanyalah propaganda, dan Roger serta Garp mungkin hanyalah pion sementara untuk eksekusi terakhir Rocks oleh Pemerintah Dunia, terutama Imsama.
Kematian Rocks D. Xebec yang tidak pernah dijelaskan secara gamblang oleh Oda menimbulkan keraguan, mengingat Oda berulang kali menyajikan "kematian palsu" karakter-karakter besar yang kemudian hidup kembali. Absennya adegan kematian eksplisit untuk sosok sebesar Rocks terasa janggal.
Mengenai hilangnya God Valley, di masa kini kita telah melihat Kerajaan Lulusia dihancurkan oleh senjata misterius, Aspek Imsama yang menggunakan energi Mother Flame yang dicuri sampelnya oleh York dan dikirim ke Gorosei.
One Piece Chapter 1163 [Youtube]
Namun, di era God Valley, teknologi semacam itu belum seharusnya ada. Ini berarti kehancuran God Valley tidak mungkin menggunakan senjata yang sama.
Beberapa kemungkinan metode kehancuran God Valley adalah: pulau tersebut dihancurkan dengan metode lain seperti kekuatan Buah Iblis, atau bentrokan luar biasa antara kekuatan Rocks, Garp, Roger, dan Imsama. Kemungkinan lain, pulau itu sengaja disembunyikan, bukan dihancurkan, dan diisolasi oleh Pemerintah Dunia secara mutlak.
Secara keseluruhan, diduga kuat bahwa Imsama adalah penyebab kematian Rocks, yang kemungkinan menggunakan teknik "Domi Reversing" untuk mengubah Rocks menjadi iblis dan mengendalikannya sebelum mengeksekusinya.
Nama Rocks kemudian dihapus dari sejarah dunia, dan propaganda dibuat bahwa duet Roger dan Garp adalah pahlawan yang mengalahkan Rocks dan menyelamatkan dunia. Namun, ini semua masih dalam ranah teori dan kita akan segera mengetahui kebenarannya di chapter terbaru.
Latar belakang cerita: Insiden God Valley terjadi sekitar 38 tahun yang lalu, melibatkan Bajak Laut Rocks, Angkatan Laut yang dipimpin Garp, dan Bajak Laut Roger.
Peristiwa ini dikenal sebagai salah satu momen paling penting dalam sejarah One Piece, yang membentuk keseimbangan kekuatan dunia. Sengoku, mantan Fleet Admiral Angkatan Laut, adalah salah satu tokoh yang memberikan informasi awal tentang insiden ini, meskipun kebenaran penuhnya masih menjadi misteri.