K-POP

Siwon Super Junior Bantah Terlibat Penipuan Kripto

Siwon dari grup Super Junior, mengeluarkan pernyataan tegas untuk membantah tuduhan yang menyebutnya terlibat dalam penipuan kripto yang melibatkan Korea Youth Committee’s Youth Pay. Youth Pay adalah sebuah platform yang dioperasikan oleh Komite Pemuda Korea.

Choi Siwon menuliskan pernyataan dalam akun YouTube-nya. Choi Siwon menegaskan ia tidak memiliki keterlibatan dalam kontroversi yang melibatkan Korea Youth Committee’s Youth Pay.

Choi Siwon [Instagram]

“Hai, ini Siwon Choi. Saya ingin menyampaikan secara langsung bahwa saya tidak terlibat dalam kontroversi seputar Korea Youth Committee’s Youth Pay,” kata Siwon dilihat pada Kamis (15/2/2024).

Siwon menjelaskan bahwa selama ini ia tidak pernah ditunjuk sebagai duta Youth Pay atau brand ambassador dari Korea Youth Committee’s Youth Pay. Namun, dirinya memang pernah mendapatkan penghargaan dari Korea Youth Committee’s Youth Pay.

“Selain itu, saya belum pernah ditunjuk sebagai duta Youth Pay dari Korea Youth Committee’s Youth Pay,” tuturnya.


“Meskipun saya telah menerima penghargaan pada upacara yang diselenggarakan oleh Korea Youth Committee’s Youth Pay, hal ini merupakan pengakuan atas pemberian contoh yang baik bagi generasi muda,” sambungnya.

Siwon mengakhiri pernyataannya dengan meminta publik untuk tidak lagi mengaitkannya dengan kasus penipuan kripto Korea Youth Committee’s Youth Pay. Dia juga menegaskan tak terlibat dalam aktivitas politik manapun.

“Saya ingin menegaskan bahwa saya tidak terlibat dalam Korea Youth Committee’s Youth Pay atau aktivitas politik individu mana pun,” tegas Siwon.

Dilihat dari Korea Herald, tuduhan penipuan mata uang kripto yang melibatkan beberapa selebritas Korea Selatan dan influencer YouTube semakin terungkap.

Salah satu platform olahraga yang terlibat dalam bisnis tersebut, Winnerz. Kini Winnerz tengah diselidiki setelah dituduh melakukan penipuan terhadap investor.

Kasus ini muncul setelah seorang investor anonim melaporkan bahwa Winnerz diduga menerbitkan mata uang kripto palsu dan melarang investor untuk menarik investasi dan uang mereka. Tuduhan ini menyerukan Badan Kepolisian Nasional untuk turun tangan dalam penyelidikan kasus tersebut.

Winnerz dituduh menggunakan taktik penipuan di mana selebritas ditarik untuk meningkatkan kredibilitas mata uang kripto dan menarik investor. Dalam hal ini, selebritis dapat membeli koin tersebut sendiri, membantu merekrut lebih banyak investor untuk mendapatkan komisi, atau melakukan keduanya.

Dugaan penipuan ini menyoroti praktik di mana selebritas direkrut untuk meningkatkan kredibilitas mata uang kripto dan menarik investor. Beberapa selebritas diduga terlibat dalam pembelian koin tersebut sendiri atau membantu merekrut investor lain untuk mendapatkan komisi.

Dalam tanggapannya terhadap tuduhan tersebut, Winnerz membantah tudingan penipuan dan menegaskan bahwa mereka hanya merupakan platform olahraga berbasis teknologi blockchain. Mereka mengklaim sistem operasional mereka telah sukses secara online maupun offline, dan koin Winnerz terdaftar di bursa luar negeri.

“Winnerz telah transparan mengenai bisnis dan tujuannya sejauh ini. Selain itu, koin Winnerz terdaftar di bursa luar negeri,” kata pihak perusahaan dalam unggahan tersebut

Kasus dugaan penipuan ini menjadi sorotan masyarakat Korea Selatan dan menggugah ketertarikan penegak hukum untuk mengusut lebih lanjut praktik-praktik yang terjadi dalam industri mata uang kripto.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top
Exit mobile version