Kasus kematian anak artis Tamara Tyasmara, Dante, yang berusia enam tahun mulai menemui titik terang.
Penyidik Polda Metro Jaya menemukan unsur pidana dalam peristiwa kematian Dante usai melakukan gelar perkara. Hasil gelar perkara ini berdasarkan pemeriksaan saksi, rekaman CCTV di tempat kejadian, hingga autopsi jenazah Dante.
“Kami telah menerima hasil digital forensik yang menyatakan bahwa rekaman CCTV asli dan tanpa editan,” ujar Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Rovan Richard Mahenu, Kamis (8/2).
Tamara Tyasmara (Instagram)
“Kami juga sudah mendapatkan hasil dari kedokteran forensik terkait kegiatan ekshumasi kemarin,” ujar Rovan melanjutkan.
Hanya saja, Rovan enggan menyampaikan hasil dari autopsi Dante.
“Kalau itu nanti akan disampaikan oleh ahlinya langsung,” katanya.
Dengan ditemukannya unsur pidana, kasus kematian Dante naik ke tahap penyidikan. Dengan demikian, bakal ada tersangka dalam kasus ini.
“Penyidik akan secepatnya melaksanakan gelar untuk menentukan siapa tersangka dalam kasus ini,” kata Rovan.
Pada 28 Januari 2024, berita duka tentang meninggalnya Dante pertama kali diunggah akun media sosial Tamara Tyasmara, sang ibu. Tamara, yang juga dikenal sebagai seorang pesinetron, membagikan gambar kertas berita yang berisi pengumuman atas kematian Dante.
Waktu itu, Tamara Tyasmara enggan membicarakan rincian seputar penyebab kematian Dante.
Setelah prosesi pemakaman Dante, baru lah Tamara Tyasmara mengungkapkan bahwa putranya telah meninggal karena tenggelam di kolam renang.
Pada awalnya, baik Tamara Tyasmara maupun mantan suaminya, Angger Dimas, menolak untuk melakukan autopsi terhadap jenazah Dante.
Namun, Angger kemudian berubah pikiran karena merasa ada sesuatu yang tidak wajar terkait dengan kematian Dante. Ia membatalkan penolakan autopsi dan justru menyetujui untuk menjalani prosedur tersebut.
Tindakan tersebut memicu respons cepat dari pihak kepolisian. Beberapa hari setelahnya, polisi menggali kuburan Dante untuk melaksanakan autopsi terhadap jenazahnya.
