Gosip

Senator Bali Arya Wedakarna Klarifikasi soal Ucapan Rasis ke Perempuan Berhijab

Klarifikasi Arya Wedakarna Instagram

Senator Bali, Arya Wedakarna meminta maaf atas apa yang disampaikannya terkait perempuan berhijab. Arya merilis klarifikasi untuk meluruskan video yang viral dalam beberapa hari terakhir.

Dalam video yang beredar, anggota DPD Bali itu meminta agar pihak Bea Cukai dan Bandara Ngurah Rai mengganti pegawai yang bertugas di bagian depan pelayanan oleh perempuan asli Bali.

“Ganti itu, saya nggak mau yang frontline-frontline itu. Saya mau gadis Bali yang kayak kamu, rambutnya kelihatan, terbuka! Jangan kasih yang penutup-penutup enggak jelas! This is not middle east! (Ini bukan Timur Tengah),” ujarnya.

“Enak aja, di Bali pakai bunga kek, pakai apa kek, pakai bija (beras) di sini (kening). Kalau bisa sebelum tugas suruh sembahyang di pura, bija pakai!” imbuhnya.

Pernyataan tersebut sontak menuai beragam komentar di media sosial. Banyak yang menyebutnya rasis terhadap agama tertentu.

Pemilik nama lengkap Shri Gusti Arya Wedakarna itu menegaskan video tersebut telah dipotong oleh orang yang tidak bertanggungjawab. Hal tersebut disampaikan lewat video yang diunggah ke Instagram, Senin (1/1/2024).

Klarifikasi Arya Wedakarna [Instagram]

Video yang viral diambil dari rapat dengar pendapat dengan jajaran bandara I Gusti Ngurah Rai dan pihak Bea Cukai pada 29 Desember 2023 lalu. Saat itu Arya hanya ingin putra-putri asal Bali lebih diprioritaskan.

“Pada saat itu kami memberikan arahan kepada petugas dan pimpinan bea cukai yang hadir untuk, pertama, jika memungkinkan untuk bisa diprioritaskan putra-putri terbaik dari Bali untuk menjadi staf di bagian terdepan yang menyambut para tamu setelah mendarat di bandara Ngurah Rai,” ucapnya.

“Saya kira hal ini yang sangat wajar, siapa pun dan di mana pun, tetap semangat putra daerah menjadi cita-cita dari semua wakil rakyat,” tambah Arya Wedakarna.

Arahan tersebut bukan tanpa alasan. Sang senator hanya ingin pemerintah setempat dapat mengedepankan ciri-ciri kebudayaan Bali di dalam proses menyambut wisatawan.

Klarifikasi Arya Wedakarna [Instagram]

“Misalkan, kami menyarankan untuk dapat menggunakan bija atau beras suci yang biasanya didapat setelah persembahyangan,” ungkapnya.

Arya Wedakarna menjelaskan bahwa dalam ucapannya, dia sama sekali tidak menyebut agama tertentu. Namun dia menegaskan bahwa pariwisata Bali dijiwai oleh agama Hindu.

“Kami tidak ada menyebutkan nama agama apapun, nama suku apapun, dan juga kepercayaan apapun, bahwa hal tersebut sudah selaras dengan Perda Bali Nomor 2 tahun 2012 tentang pariwisata Bali yang berlandaskan kebudayaan yang dijiwai oleh agama Hindu,” jelasnya.

Menurutnya, Bali telah memiliki peraturan bahwa siapa pun komponen pariwisata, termasuk Bandara dan pelayanan publik, harus mengikuti peraturan daerah tanpa mengabaikan sikap ramah.

“Maka dari itu, saya ingin meluruskan dan juga memberikan wawasan kepada siapa pun yang ingin bekerja di Bali, khususnya dari instansi negara, untuk dapat menunjukkan sikap ramah, sikap melayani, dan mengayomi terkait kedatangan tamu-tamu yang datang ke pulau Bali,” pungkasnya.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top
Exit mobile version