Risiko Darah Tinggi Saat Hamil Seperti yang Pernah Dialami Cynthia Lamusu
Saat hamil anak kembar pada 2016 lalu, Cynthia Lamusu rupanya sempat mengalami masalah tekanan darah tinggi.
Tekanan darah tingginya pernah mencapai 170/100, dan dianggap sangat membahayakan jika tidak segera ditangani.
Akibat tekanan darah tinggi, Cynthia harus melahirkan bayi kembarnya secara prematur pada 20 November 2016. Kini, kedua putra-putrinya yang bernama Tatjana dan Bima telah berusia 7 tahun.
Risiko Tekanan Darah Tinggi Saat Hamil
Tekanan darah tinggi saat hamil, atau hipertensi gestasional, adalah kondisi yang cukup umum terjadi, dengan prevalensi sekitar 5-10 persen.
Ada beberapa risiko darah tinggi baik untuk ibu hamil maupun untuk janin yang dikandung. Dikutip IndoPop dari Alodokter, berikut paparannya!
Bagi ibu hamil, tekanan darah tinggi berisiko terhadap Preeklampsia, atau komplikasi serius yang ditandai dengan tekanan darah tinggi, proteinuria (protein dalam urin), dan tanda-tanda kerusakan organ lainnya.
Cynthia Lamusu dan Keluarga. (Instagram)
Preeklampsia sendiri dapat membahayakan nyawa ibu maupun janin yang dikandung.
Tekanan darah tinggi pada ibu hamil juga berisiko Eklampsia, kejang pada ibu hamil yang disertai dengan preeklampsia. Eklampsia merupakan kondisi darurat medis yang membutuhkan penanganan segera.
Selain itu, risiko lain darah tinggi pada ibu hamil adalah Solusio plasenta atau lepasnya plasenta dari dinding rahim sebelum waktunya, Gagal ginjal hingga Stroke.
Sementara risiko yang mengincar janin yang dikandung adalah pertumbuhan janin terhambat, lagir prematur seperti yang dialami Cynthia Lamusu, berat badan lahir rendah hingga kematian janin.
Penting untuk diingat bahwa tidak semua ibu hamil dengan hipertensi gestasional atau darah tinggi akan mengalami komplikasi.
Namun, penting untuk mendapatkan perawatan prenatal yang teratur dan mengikuti anjuran dokter untuk membantu mengendalikan tekanan darah dan mengurangi risiko komplikasi.
