Profil Ricky Siahaan, Gitaris Seringai Yang Meninggal Saat Konser di Jepang

Meninggalnya Ricky Siahaan saat konser tur Seringai di Jepang meninggalkan duka mendalam di dunia hiburan Tanah Air. Ricky dikenal sebagai sosok yang dekat dengan para musisi dan artis Ibu Kota.
Mulai dari Desta Mahendra, Audy Item, Vincent Rompies, Soleh Solihun dan masih banyak lagi.
Ricky sendiri diketahui memang punya jejak panjang perjalanan karier di dunia musik dan hiburan Tanah Air.
Selain kiprah di dunia musik, Ricky juga berkarier sebagai seorang produser hingga manajer.
Ricky lahir dengan nama Ricardo Bisuk Juara Siahaan pada 5 Mei 1976.
Perjalanan karier musiknya dimulai dari mendirikan band bernama Chapter 69 bareng Desta dan Cliff Rompies di masa SMA tahun 1995.
Pada tahun 1999, Ricky sempat bergabung dengan band hardcore Buried Alive sebelum akhirnya ditawari menjadi gitaris Stepforward.
Hingga akhirnya pada tahun 2004 Ricky membetuk band baru dengan mantan vokalis Puppen, Arian13 bernama Seringai dan masih aktif hingga sekarang.
Bersama Seringai, Ricky pun telah meraih berbagai pencapaian dan prestasi. Di antaranya Seringai pernah jadi band pembuka di Konser Metallica di GBK pada tahun 2013 silam.
Profil Ricky Siahaan Gitaris Seringai [Instagram]
Kecintaan Ricky terhadap musik membawanya berkarier lebih jauh di industri media. Pada tahun 2002, Ricky didapuk menjadi produser di stasiun radio MTV On Sky.
Selanjutnya ia pernah menjadi editor di majalah Rolling Stone Indonesia. Hingga sebelum wafat, Ricky juga menjabat sebagai CEO di Whiteboarl Journal.
Selain itu, takdir juga pernah membawa Ricky untuk menjadi manager seorang aktor laga papan atas Indonesia, Iko Uwais.
Berawal dari pertemuan di tahun 2015, Ricky akhirnya dipercaya menjadi manajer Iko Uwais hingga tahun 2022 lalu.
Ricky pun kembali fokus untuk bermusik bareng Seringai. Terakhir mereka menggelar Seringai Wolves of Asia Tour sejak 11-19 April 2025.
Hingga akhirnya Ricky menghembuskan napas terakhirnya setelah berhasil menyelesaikan tur konser terakhir Seringai di Tokyo, Jepang karena serangan jantung.