Momen Mencekam Jelang Penjarahan, Uya Kuya Pergi Cuma Bawa 4 Baju!

Artis sekaligus Anggota DPR nonaktif Uya Kuya untuk pertama kalinya muncul di depan publik setelah insiden penjarahan yang menimpa rumahnya di kawasan Pondok Bambu, Jakarta Timur, pada Jumat pekan lalu.

Uya didampingi sang istri, Astrid, terlihat di Polres Metro Jakarta Timur pada Rabu, (3/92025, untuk menangani kasus penjarahan yang menimpanya.

Dalam kesempatan itu, Uya menceritakan detik-detik mencekam yang dialaminya dan keluarga saat massa menggeruduk dan masuk secara paksa ke dalam rumahnya.

Baca Juga: Uya Kuya Dibela: Di DPR Baru 8 Bulan, Beli Kucing Tak Pakai Gaji Anggota Dewan!

Uya memastikan bahwa kondisi mertua dan orang tuanya dalam keadaan aman. Dalam kondisi panik dan bingung, mereka harus segera meninggalkan rumah tanpa sempat menyelamatkan barang-barang berharga lainnya.

“Mertua ada di tempat yang aman, orang tua saya di tempat yang aman. Cuman bawa empat baju doang. Cuman bawa empat baju dan benar-benar di situ kita tidak sempat keluarin apa-apa, cuma bawa empat baju sama bawa mobil, udah,” kata Uya kepada wartawan yang menunggunya.

Uya Kuya dan Astrid Kuya. (Indopop.id)

Baca Juga: Kondisi Rumah Uya Kuya Usai Dijarah, Pakaian Dalam Digantung di Pagar

Ia mengungkapkan betapa kagetnya mereka dengan kejadian yang tidak terduga tersebut.

“Jadi kalau dibilang kita ninggalin rumah, emang ninggalin rumah dalam keadaan emang bingung karena kita enggak nyangka juga orang bakal masuk kayak begitu.”

Kunjungan Uya ke Polres Metro Jakarta Timur kali ini memiliki tujuan khusus, yaitu untuk menerapkan konsep restorative justice atau keadilan restoratif terhadap seorang ibu paruh baya yang kedapatan mencuri unit AC dari rumahnya.

Uya memilih untuk tidak memperpanjang masalah hukum yang dihadapi ibu tersebut. Alih-alih menuntut, ia justru mengajukan restorative justice agar perkara tersebut dapat diselesaikan secara kekeluargaan.

Uya Kuya dan Astrid Kuya. (Indopop.id)

“Saya hari ini cuman restorative justice khusus kasus ibu ini. Kalau untuk yang kata terduga-terduga lain saya enggak tahu juga, saya itu biar urusan kepolisian ya,” lanjutnya.

Keputusan untuk memaafkan itu diambilnya setelah mengetahui latar belakang dan kondisi kehidupan pelaku yang serba kekurangan.

“Pelaku itu warga biasa. Ibu-ibu benar-benar tukang parkir, penghasilan juga katanya sehari cuma Rp30.000. Di hati saya tergerak buat, saya punya feeling, saya maafkan ibu ini. Itu aja,” tutup Uya