Lakoni Adegan Menantang di Film Terbaru, Wulan Guritno Ogah Terjadi di Dunia Nyata

Film Danyang: Mahar Tukar Nyawa menghadirkan sejumlah adegan menantang yang menarik perhatian, termasuk pengakuan dari Wulan Guritno.

Dalam film ini, Wulan berperan sebagai Dasmi, seorang ibu yang rela melakukan ritual terlarang demi melindungi putrinya dari bahaya yang mengancam akibat praktik pesugihan menantunya. Namun, Wulan menekankan bahwa ia tidak ingin kejadian serupa terjadi di dunia nyata.

"Pokoknya jangan sampai ke dunia nyata. Nggak mau gue," tegas Wulan Guritno saat berbicara di Jakarta, Selasa (29/10).

Baca Juga: Wulan Guritno Murka saat Shalom Razade Pacari Anak Geng Motor

Karakter Dasmi yang ia perankan menunjukkan betapa besarnya cinta seorang ibu. Dalam upayanya melindungi putrinya, Dasmi bersedia melakukan segala hal, termasuk mengikuti ritual yang berisiko dan tidak lazim.

Wulan Guritno menggarisbawahi bahwa tindakan ekstrem Dasmi merupakan manifestasi kasih sayang yang mendalam.

"Kalau sudah melibatkan anak, pasti akan semaksimal mungkin untuk menyelamatkan anak," jelasnya.

Baca Juga: 5 Fakta Wow Geng Cendol, Raup Rp400 Juta Sekali Kocok Arisan!

Meskipun menghayati peran tersebut, Wulan Guritno tetap menyayangkan praktik ritual terlarang yang terkait dengan ilmu hitam, seperti pesugihan. Ia berpendapat bahwa film ini memiliki pesan penting bagi masyarakat tentang konsekuensi dari terlibat dalam praktik yang tidak sesuai dengan norma dan ajaran. "Saya nggak tahu juga ya, kalau benar ini terjadi. Apakah sebenarnya masih ada jalan lain atau nggak," ungkap Wulan.

Film Danyang: Mahar Tukar Nyawa menceritakan kisah Galang, yang berjuang melawan perjodohan Resti dengan pria lain.

Dalam usaha mendapatkan restu untuk meminang Resti, Galang rela melakukan pesugihan demi kekayaan. Peran Galang dihidupkan oleh aktor Bhisma Mulia, sementara karakter Resti diperankan oleh Sahila Hisyam.

Penampilan Wulan Guritno sebagai Dasmi dan adegan ritual terlarang yang menjadi sorotan akan dapat disaksikan di bioskop mulai 7 November 2024. Film ini diharapkan tidak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran berharga mengenai bahaya praktik-praktik yang menyimpang dari ajaran moral.