Kena Serangan Jantung Usai Ditipu Oknum Maybank Rp30 Miliar, Kent Lisandi Dikremasi Besok

Jenazah Kent Lisandi, korban penipuan Kepala Cabang Maybank Cilegon menurut rencana akan dikremasi pada Jumat (14/3/2025) sekitar pukul 10.00 WIB.
Jadwal kremasi diketahui dari pengumuman yang tertera di Rumah Duka Yayasan Dana Sosial Priangan (YDSP) di Bandung, Jawa Barat. Sebelum dikremasi, Kent diketahui disemayamkan di rumah duka tersebut.
Seperti diketahui, Kent Lisandi meninggal dunia diduga akibat serangan jantung di Bandung, Senin (10/3/2025).
Dari video yang beredar di akun gosip Instagram, sahabt dan kerabat dekat Kent tampak datang ke rumah duka YSDP untuk memberikan penghormatan terakhir kepada almarhum.
Jenazah Kent ditaruh di peti mati warna putih. Sementara deretan karangan bunga bela sungkawa berjejer rapi di depan rumah duka. Menariknya, tampak pula karangan bunga duka cita dari bank BCA.
Meninggalnya Kent telah dikonfirmasi oleh sahabat sekaligus kuasa hukumnya, Dr. Benny Wullur, SH, M.Kes, yang selama ini mendampinginya dalam kasus dugaan penipuan bisnis ponsel senilai Rp 30 miliar yang menyeret oknum Maybank.
Usai melayat ke rumah duka, Benny menyampaikan rasa belasungkawa yang mendalam atas kepergian kliennya.
"Saya sangat berduka atas meninggalnya sahabat sekaligus klien saya, Kent Lisandi. Beliau diduga wafat akibat sakit jantung," ujar Benny.
Beberapa bulan terakhir, Kent menjadi korban kasus dugaan penipuan yang mengakibatkan dirinya kehilangan duit sebesar Rp 30 miliar.
Kent Lisandi bersama kuasa hukumnya Benny Wullur. [Ist]
Kasus ini bermula ketika Kepala Cabang Maybank Cilegon berinisial AS mengajak Kent berinvestasi dan mengenalkannya kepada RS.
AS kemudian meminta Kent mentransfer uang tersebut ke rekening RS di Maybank dengan jaminan tertulis di atas kop surat resmi bank.
Dalam surat tersebut, dinyatakan bahwa dana tersebut hanya akan diperlihatkan selama dua minggu.
Selain itu, terdapat perjanjian yang menyebutkan bahwa setelah periode tersebut, uang bisa dicairkan kembali.
Namun, pada kenyataannya, dana tersebut justru dipindahkan ke rekening istri RS di Maybank sebelum akhirnya menghilang.
Saat ini, kedua tersangka, RS dan AS, telah ditahan di Polres Metro Jakarta Pusat.
Capture foto Kent Lisandi di Instagram.
Benny juga mengungkapkan bahwa kasus ini sangat menguras energi dan pikiran Kent, terutama karena ia harus bolak-balik Jakarta–Bandung untuk mengurus proses hukum. Apalagi, dari total dana yang hilang, sebagian merupakan milik rekan-rekan bisnisnya.
"Hidup dan umur seseorang adalah kehendak Tuhan. Saya sebagai sahabat dan kuasa hukum almarhum Kent Lisandi merasa sangat kehilangan. Saya turut berduka cita dan berharap keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan serta ketabahan," tutup Benny.