Kalimat Manis Najwa Shihab untuk Suami di Lembar Skripsi yang Bikin Haru

Kabar duka datang dari keluarga Najwa Shihab. Suaminya, Ibrahim Assegaf, tutup usia pada pukul 14.29 WIB, Selasa, 20 April 2025, di RS Pusat Otak Nasional (RS PON), Jakarta.
Malam ini, jenazah Ibrahim Assegaf direncanakan disemayamkan di rumah duka yang terletak di Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, sebagaimana informasi yang telah menyebar di kalangan publik.
"Jenazah akan disemayamkan dan tahlil akan kita baca bersama mulai malam ini di: Jl. Jeruk Purut No. 8-9 RT 004/RW 003, Cilandak Timur, Pasar Minggu, Jakarta Selatan," bunyi kabar duka tersebut.
Baca Juga: Potret Izzat Assegaf, Anak Semata Wayang Najwa Shihab dari Almarhum Ibrahim Sjarief Assegaf
Pemakaman Ibrahim Assegaf rencananya akan berlangsung pada Rabu, 21 Mei 2025, di TPU Jeruk Purut, Jakarta Selatan.
"Mohon dimaafkan segala kesalahan semasa hidupnya dan semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah yang Maha Pengasih dan Pemberi Kasih. Aamiin ya Rabbal ‘alamin," bunyi pesan tersebut.
Najwa Shihab dan Ibrahim Sjarief Assegaf resmi menikah pada 11 Oktober 1997 di Solo, Jawa Tengah. Dari pernikahan tersebut, pasangan ini dikaruniai seorang putra bernama Izzat Ibrahim Assegaf.
Baca Juga: Najwa Shihab Digosipkan Nikmati Duit Korupsi Harvey Moeis Rp446 Juta: Hati-hati....
Dalam hidup Najwa Shihab, Ibrahim Assegaf adalah lebih dari seorang suami—ia adalah sahabat sejati, penyemangat setia, dan penopang dalam setiap langkah yang diambilnya di dunia karier.
Kisah cinta Najwa Shihab dan Ibrahim Sjarief Assegaf dimulai di bangku kuliah, tepatnya di Fakultas Hukum Universitas Indonesia (UI). Saat itu, Ibrahim yang merupakan senior Najwa, berhasil menarik perhatiannya dan menumbuhkan benih-benih cinta di antara mereka.
Hubungan keduanya berjalan selama enam bulan. Meski sempat terpisah jarak karena Ibrahim menjalani program magang di Amerika Serikat, komitmen mereka justru semakin kuat dan meyakinkan.
Najwa yang saat itu masih berusia 20 tahun akhirnya mantap melangkah ke jenjang pernikahan. Ia merasa Ibrahim adalah sosok yang tepat untuk mendampinginya seumur hidup.
Dalam beberapa kesempatan, Najwa pernah mengungkapkan bahwa ia adalah tipe istri yang sangat mencintai suaminya. Salah satu buktinya terekam dalam lembar persembahan skripsinya, yang sempat ramai diperbincangkan publik.
Di halaman tersebut, Najwa menyampaikan rasa terima kasih kepada sejumlah pihak yang membantunya menyelesaikan skripsi, termasuk sang suami yang ia tempatkan di posisi paling istimewa.
"Semua ini tidak lepas dari banyaknya orang yang membantu dan mendorong saya untuk dapat menyelesaikannya. Untuk itu saya mengucapkan terima kasih kepada," tulis Najwa pada lembar skripsinya.
Najwa tidak ragu menaruh nama Ibrahim di posisi pertama dalam halaman persembahannya, lengkap dengan ungkapan cinta yang romantis untuk suaminya.
"Ibrahim tersayang, pemicu semangat," tulis Najwa Shihab.
Sumber dekat keluarga mengonfirmasi bahwa Ibrahim Assegaf telah dirawat di RS PON selama sekitar seminggu sebelum meninggal dunia. Ibrahim sempat menjalani perawatan intensif di rumah sakit tersebut yang dikenal sebagai rujukan utama dalam penanganan kasus neurologi dan bedah saraf.
Meskipun telah mendapatkan penanganan medis yang maksimal, sayangnya nyawa Ibrahim tidak dapat tertolong. Tim medis mengungkapkan bahwa pendarahan hebat yang terjadi di area otak vital menyebabkan kondisinya memburuk dengan cepat.
Kepergian Ibrahim Assegaf bukan hanya menjadi kehilangan besar bagi keluarga, tetapi juga bagi dunia yang mengenal Najwa Shihab sebagai sosok jurnalis yang cerdas dan berdedikasi. Ibrahim telah menjadi pendukung utama dalam setiap langkah karier Najwa yang gemilang.
Duka yang mendalam ini dirasakan oleh banyak pihak yang mengenal Ibrahim sebagai pribadi yang baik dan penuh kasih. Dengan kepergiannya, banyak yang mengenang Ibrahim sebagai suami yang setia dan ayah yang penuh kasih bagi anak-anaknya.