Profil Presiden Direktur Maybank Indonesia Steffano Ridwan

Petinggi Maybank ikut diulas menyusul ditangkapnya Kepala Cabang Maybank Cilegon usai menilap uang Kent Lisandi sebanyak Rp30 miliar. 

Kekinian, Kent Lisandi telah meninggal dunia diduga akibat depresi gegara penipuan Kacab Maybank Cilegon Rohman Setiawan alias RS yang kni telah dijebloskan ke bui. 

Jajaran petinggi  Maybank diisi oleh orang-orang berpengalaman di bidangnya. Bank ini beroperasional di bawah arahan President Director Steffano Ridwan.    

Baca Juga: Kent Lisandi Depresi Kena Tipu Kepala Cabang Maybank Rp30 Miliar Hingga Meninggal

Ia diangkat berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada 1 April 2024, menggantikan Taswin Zakaria yang telah menjabat sejak 2014.

Ia meraih gelar Bachelor of Science in Business Administration dari Oklahoma State University, Stillwater, Amerika Serikat. 

Baca Juga: Kacab Maybank Alihkan Duit Rp30 M Milik Kent Lisandi ke Istrinya, Lalu Kabur!

Pengalaman Kerja: 

1. Citibank (1996–2002): Memulai karier sebagai Assistant Manager dan mencapai posisi terakhir sebagai Assistant Vice President, Bank Card Regional Sales Manager untuk wilayah Jakarta.

2. Standard Chartered Bank (2003–2007): Menjabat sebagai Head of National Sales, Consumer Banking, dan kemudian sebagai Value Centre General Manager Shared Distribution Consumer Banking.

3. PT Bank Danamon Indonesia Tbk (2007–2008): Bertindak sebagai Retail Banking Lending Head dengan jabatan Senior Vice President.

4. PT Bank DBS Indonesia (2008–2018): Mengemban berbagai posisi, termasuk Managing Director dan Director of Consumer Banking Group, serta sempat menjadi Acting President Director (CEO) untuk DBS Indonesia.

5. PT Bank BTPN Tbk (2018–2020): Menjabat sebagai Head of Business Banking (Board of Management).
6. PT Bank Maybank Indonesia, Tbk (2020–sekarang): Bergabung sebagai Direktur Community Financial Services pada 2020 sebelum akhirnya diangkat sebagai Presiden Direktur pada 2024.

Profil Maybank 

Maybank, atau Malayan Banking Berhad, adalah bank terbesar di Malaysia dan salah satu yang terbesar di Asia Tenggara. Bank ini didirikan pada 31 Mei 1960 oleh pengusaha asal Singapura, Tan Sri Khoo Teck Puat, bersama Oei Tjong Ie. 

Saat ini, Maybank adalah perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Malaysia dan dimiliki oleh berbagai pemegang saham institusional dan individu. Beberapa pemegang saham utama Maybank meliputi:

Permodalan Nasional Berhad (PNB): PNB adalah perusahaan manajemen investasi milik pemerintah Malaysia yang memiliki saham signifikan di Maybank.

Kumpulan Wang Persaraan (KWAP): Lembaga pengelola dana pensiun sektor publik Malaysia ini juga merupakan salah satu pemegang saham utama Maybank.

Lembaga Tabung Haji: Lembaga yang mengelola dana haji bagi umat Muslim di Malaysia ini memiliki investasi di Maybank.

Selain itu, saham Maybank juga dimiliki oleh berbagai investor institusional lainnya, baik domestik maupun internasional, serta investor individu melalui perdagangan saham di bursa.

Struktur kepemilikan yang tersebar ini mencerminkan posisi Maybank sebagai entitas perbankan utama di Malaysia dengan basis pemegang saham yang luas dan beragam.