Park Seo Joon Menang Gugatan Sebesar Rp60 Juta Lawan Restoran Pakai Fotonya Secara Ilegal
K-POP

Aktor Park Seo Joon memenangkan gugatan hukum pada restoran yang terbukti menggunakan wajahnya secara illegal untuk keperluan promosi komersil.
Polemik ini berawal dari restoran yang menjadi lokasi syuting drama lawasnya 'What's Wrong With Secretary Kim' pada 2018.
Di drama tersebut, Park Seo Joon memakan ganjang gejang di restoran itu. Nah di sanalah cuplikan itu menjadi promosi.
Baca Juga: Sudah Syuting, Jinny's Kitchen Season 2 Jualan Makanan Hangat di Islandia yang Dingin
Bahkan wajah Park Seo Joon jadi iklan dalam pencarian restoran itu di Naver.
Pihak Park Seo Joon diwakili agensi awesome.ent telah meminta dengan sopan restoran itu untuk menghapus dan menghentikan iklan sejak 2019.
Baca Juga: Go Min Si Curhat Hidupnya Sebagai Pemagang di Jinny's Kitchen 2, Jauh Dari Bahagia?
Namun restoran itu terlalu 'tambeng' dan tidak menggubris permintaan agensi.
"Kami telah meminta agar materi promosi dihapus sejak 2019," kata agensi.
"Namun, pihak restoran hanya sementara menghapus materi tersebut dan kemudian mengunggahnya kembali. Karena tindakan tidak kooperatif terus berlanjut, gugatan hukum menjadi langkah terakhir," lanjutnya.
Bersliweran kabar pihak Park Seo Joon meminta kompensasi sebesar Rp102 miliar.
Agensi pun menjelaskan besaran itu merupakan estimasi kerugian selama enam tahun di mana restoran itu terus menggunakan muka Park Seo Joon.
Park Seo Joon memenangkan gugatan atas restoran gunakan fotonya secara ilegal
Namun sebenarnya jumlah gugatan yang asli adalah Rp1 miliar atau 60 juta won.
"Meskipun perkiraan kerugiannya mencapai 6 miliar won dengan mempertimbangkan biaya model iklan, kami mempertimbangkan ukuran bisnis tergugat," ungkap agensi.
"Semua keadaan, dan jumlah sebenarnya yang diklaim dalam gugatan adalah 60 juta won (sekitar Rp 1 miliar)," tambahnya.
Pengadilan pun mengabulkan gugatan agensi Park Seo Joon sebesar 5 juta won atau sekitar Rp85 juta.
Agensi menegaskan akan menindak adanya pihak yang menggunakan property kliennya secara illegal seperti yang dilakukan restoran itu.