Aktris Nita Gunawan mengungkapkan sisi lainnya yang jarang diketahui publik soal keputusannya pindah agama di usia belia, 16 tahun.
Dia membagikan hal privat itu ketika diundang di program ‘Goyang Lidah’ di kanal YouTube Deddy Corbuzier pada Kamis (11/7).
Awalnya, Ebel Cobra yang mendampingi host utama Praz Teguh bercerita bila Nita Gunawan telah hidup berpisah dari keluarga.
Nita pun mengonfirmasi hal tersebut dan membagikan kisahnya.
“Dulu ada problem, di podcastnya om Ded, aku tuh log out, kalau orang bilang murtad, dari muslim ke Kristen,” papar Nita.
Praz menanyakan di usia berapa bintang film ‘Rambut Kafan’ itu memutuskan pindah agama.
“Aku udah mulai dapat mimpi-mimpi itu antara 13-14 tahun tapi itu tuh prosesnya memang panjang. Bukan seperti yang dikomen ‘nggak munkin umur segitu,” kata dia.
“Memang nggak mungkin. Tapi kan dalam diri aku mendapatkan mimpi 3 hari berturut-turut dan aku mencari taunya tuh butuh bertahun-tahun untuk meyakinkan aku,” sambungnya.
Keputusan Nita ditentang abis-abisan di keluarganya yang didominasi keluarga muslim. Terutama sang ibu.
“Nah itu kan pro kontra dengan keluarga aku yang emang dia basic-nya muslim. Marah besar,” cerita Nita.
“Mamaku tuh yang paling galak. Jadi yang paling menentang adalah mamaku waktu itu,” lanjutnya.
Meski ditentang, Nita konsisten mencari tahu apa yang terjadi pada dirinya.
“Aku mencari tahu, mencari tahu hingga papaku meninggal. Pas papaku meninggal, aku belum pindah agama secara resmi,” kata Nita.
“Tapi aku mulai mempelajari. Namanya orang linglung mencari jati diri yang sebenarnya terjadi itu apa,” tambahnya.
Nita Gunawan [instagram]
“Waktu papa aku meninggal, waktu itu keluarga besar menyalahkan, kesalahan mungkin dari aku dan lain sebagainya,” ungkap wanita kelahiran 9 Juni 1991.
Dia memberikan alasan kenapa keluarga menyalahkan karena Nita mencari agama lain.
“Kenapa jadi kesalahan aku ya karena aku mencari agama itu. Jadi mamaku dengan kesedihannya dia, merasa papaku meninggal karena aku,” ucap Nita.
“Dan itulah yang membuat aku pernah pergi dari rumah selama 2 bulan,” sambung wanita yang pergi di usia 16 tahun itu.
