Berani berbuat, berani bertanggung jawab. Gus Samsudin kini ditahan usai jadi tersangka kasus pelanggaran ITE.
Konten aliran sesat yang memperbolehkan bertukar pasangan dianggap polisi meresahkan masyarakat.
Samsudin kini meringkuk di sel Polda Jawa Timur.
Penetapan tersangka Gus Samsudin dilakukan usai penyidik gelar perkara. Berdasarkan pemeriksaan alat bukti, ada unsur pidana di kasus tersebut.
Gus Samsudin Klarifikasi soal Aliran Sesat Boleh Tukar Pasangan [YouTube]
Pasal yang menjerat Gus Samsudin adalah Pasal 28 ayat 2 UU ITE dengan ancaman maksimal 6 tahun penjara.
“Dia masuk unsur membuat suatu informasi yang meresahkan dan membuat keonaran di masyarakat,” kata Kabid Humas Polda Jatim Kombes Pol Dirmanto, Jumat (1/3).
Lebih lanjut kata Dirmanto, tersangka di kasus ini bisa saja bertambah. Pasalnya, di dalam video produksi Gus Samsudin, terlihat beberapa orang yang beradegan.
Hanya saja kata dia, penyidik masih mendalaminya.
Sebelum ditangkap, Gus Samsudin telah disergap oleh petugas yang kemudian membawanya untuk diperiksa sebagai saksi.
Pekan ini, perhatian publik memang terfokus pada penyebaran sebuah rekaman yang menampilkan adegan yang kontroversial, di mana pasangan suami istri terlibat dalam praktek yang dianggap sesat, yakni pertukaran pasangan.
Rekaman tersebut menunjukkan sejumlah individu yang berpakaian seperti tokoh agama, termasuk ustaz dan kiayi, yang berkumpul dengan sejumlah jamaah. Di antara mereka, tampak seorang perempuan yang mengenakan cadar.
Ketika seorang lelaki mengajukan pertanyaan tentang legitimasi hubungan suami istri tanpa ikatan pernikahan, seorang tokoh agama tersebut menjelaskan bahwa menurut pandangannya, hal tersebut dapat diterima jika dilakukan atas dasar kesepakatan kedua belah pihak.
Setelah rekaman tersebut menjadi viral, Gus Samsudin mengeluarkan pernyataan klarifikasi. Ia mengakui sebagai penggagas di balik rekaman tersebut.
Menurut Gus Samsudin, rekaman tersebut dibuat dengan maksud untuk memberikan hiburan semata. Dia juga menyampaikan permohonan maaf atas kehebohan yang ditimbulkan di tengah masyarakat.
