Misteri Simbol Jari Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 yang Mirip Pelaku Teror Amerika Serikat
Investigasi publik terhadap tragedi ledakan SMAN 72 Jakarta semakin mendalam setelah seorang pengguna X, Rizki Salminen (@tilehopper), mengungkapkan temuan mengejutkan terkait akun TikTok yang diduga milik pelaku.
Menurutnya, terduga pelaku memposting konten yang mengindikasikan keterkaitan dengan ideologi neo-Nazi beberapa jam sebelum aksi pengeboman.
"Tiktok terduga pelaku penyerangan SMAN 72 post ini 8 jam sebelum melemparkan bom ke mesjid sekolahnya. Same MO (modus operandi) sama pelaku school shooting di Madison, Wisconsin dan Nashville, Tennessee tahun ini. Tiga-tiganya sama-sama neo-nazi. This is 'terrorgram' shit, bukan pengalihan isu," tulis Rizki Salminen pada Jumat (7/11/2025).
Baca Juga: Daftar Nama Korban Ledakan SMAN 72 Kelapa Gading, Terduga Pelaku Fadil Nazri Ada?
Konten yang dimaksud adalah sebuah foto yang diambil di dalam kamar mandi, memperlihatkan tangan membentuk tanda "OK" dengan posisi terbalik, di mana ujung jari telunjuk dan ibu jari membentuk lingkaran, sementara tiga jari lain tegak. Tanda ini, dalam konteks gerakan supremasi kulit putih (white supremacy), telah diadopsi sebagai simbol kebencian rasial.
Terduga Pelaku Ledakan Sman 72 Membuat Tanda Jari Ok Sebelum Melakukan Aksinya. [X/@tilehopper]
Baca Juga: Viral Link CCTV Ledakan SMAN 72 Kelapa Gading, Apakah Asli?
Yang lebih mengkhawatirkan, temuan ini menunjukkan pola atau modus operandi yang nyaris identik dengan dua pelaku penembakan di Amerika Serikat.
Sebelum melancarkan serangan di Abundant Life Christian School, Madison, pada Desember lalu, Natalie Samantha Rupnow (15 tahun) juga memposting foto dengan simbol serupa dari dalam kamar mandi.
Pola yang persis sama dilakukan oleh Henderson Solomon (17 tahun) sesaat sebelum menembak di kantin Antioch High School, Nashville, pada Januari lalu.
Dua Pelaku Penyerangan Di Wisconsin Dan Nashville Membuat Tanda Jari Yang Sama Dengan Pelaku Ledakan SMAN 72
Pengguna X lainnya, @roniistianto7, mengonfirmasi makna simbol tersebut. "Simbol ok terbalik itu White Supremacy. Memandang orang kulit putih di atas ras lainnya dimuka bumi... Ini orang fomo atau gimana yah? Dia juga kan kulit sawo matang alias Asia Tenggara, kalau white supremacy ya sama-sama jadi babu kolonialisme," tulisnya, menyoroti ironi jika pelaku yang diduga berasal dari Asia Tenggara mengadopsi ideologi rasis yang justru akan menindas rasnya sendiri.
Temuan ini memperkuat teori sebelumnya yang didasarkan pada coretan-coretan bernuansa ekstremis pada senjata di TKP. Gabungan bukti ini mengarah pada kesimpulan bahwa pelaku kemungkinan besar terpapar dan terinspirasi oleh konten-konten radial dari kanal-kanal "Terrorgram" di internet, yang menjadi wadah penyebaran ideologi kekerasan neo-Nazi secara global.
Pihak berwajib diperkirakan akan menyelidiki lebih lanjut aktivitas digital terduga pelaku untuk memetakan jaringan dan sumber radikalisasinya.