Gaeun MADEIN mengalami pelecehan seksual yang dilakukan CEO agensinya. Hal itu terjadi ketika idol yang masih minor itu mencoba meninggalkan grup.
Dalam episode terbaru acara JTBC Scandal Supervisor, mereka menyoroti bagaimana seorang idol menjadi korban pelecehan seksual setelah ia meminta untuk meninggalkan grup.
trigger warning: sexual harassment
I am trying to help translate the statement of the victim of alleged harassment by 143 Ent CEO which is suspected to be Madein’s Gaeun pic.twitter.com/VNSRwBh7Wq
— ☂︎ (@chaehyday) November 22, 2024
Acara tersebut memutar rekaman audio dari anggota girl group tersebut pada tanggal 26 Oktober, yang suaranya diubah untuk melindungi identitasnya.
“Saya mengatakan kepadanya bahwa saya ingin meninggalkan grup setelah rangkaian kegiatan (yang kami lakukan). Ia bertanya apakah jika ia mengabulkan permintaan saya, apakah saya juga akan mengabulkan permintaannya? Dia ingin saya menjadi pacarnya suatu hari nanti,” kata idol dalam rekaman tersebut.
“Ia bertanya apakah ia boleh mencium saya, tetapi kemudian ia mencengkeram saya dan memaksa saya untuk menciumnya. Saya menutup mulut saya, tetapi ia tiba-tiba memaksa lidahnya masuk dan terus mencium saya, ia juga menjilati leher dan telinga saya,” lanjutnya.
Menurut rekaman tersebut, idol terkait terus disentuh bagian-bagian privatnya tanpa izin oleh CEO. Parahnya, hal mengerikan itu terjadi selama dua jam.
Awalnya dia menerima tawaran CEO karena dia pikir itu akan seperti kencan biasa. Dia kira, mereka hanya pergi ke restoran untuk makan lalu menonton film. Dia juga ingin memastikan dia bisa terus berpartisipasi dalam kegiatan grup sampai dia pergi.
Namun, CEO tiba-tiba mengunci pintu kantor dan meraba-rabanya. Dia akan memaksanya menciumnya saat mereka sedang menonton film. Dan dia menolak upaya penyangkalannya untuk keluar dari situasi tersebut.
Perwakilan hukum dari agensi tersebut pada awalnya mengeluarkan pernyataan yang membenarkan tindakan CEO, dengan alasan bahwa hubungan tersebut terjadi atas dasar persetujuan bersama antara CEO dan anggota girl grup.
Namun, setelah melakukan pertemuan dengan orang tua para anggota, CEO mengakui kesalahannya dan orang tua menegaskan bahwa tindakan tersebut bukan hanya kesalahan, melainkan tindakan yang disengaja.
“Anda telah mengawasi anak-anak kami dengan motif tersembunyi. Bukankah Anda sering menonton film larut malam dengan (idola wanita)?” kata orang tua member MADEIN.
Pernyataan CEO yang membantah adanya pertemuan berulang dengan anggota girl grup tersebut justru semakin memperuncing konflik dengan orang tua para anggota.
“Jika mereka tidak mengikuti perintah Anda, mereka akan sangat dirugikan. Dari sudut pandang kami, ini bukan hukuman, ini penyiksaan bagi anak-anak kami. Anda sadar bahwa dia masih di bawah umur, bukan?” tuding ortu member.
CEO yang awalnya membantah kini mengakui kesalahannya, meminta maaf, dan berjanji mundur. Namun, ia akan tetap mengendalikan grup dari belakang layar. Agensi memanfaatkan celah hukum untuk membela diri.
Hanya tiga hari setelah pertemuan dengan orang tua, CEO nekat menonton penampilan grup. Ia bahkan menemani penerbangan ke Jepang dan duduk di samping korban. Kelakuan ini membuat korban trauma dan harus hiatus.
Dengan menggunakan taktik gaslighting, CEO berusaha memanipulasi pikiran para anggota sehingga mereka meragukan ingatan dan persepsi mereka sendiri. Ancaman terhadap masa depan grup semakin memperkuat dominasi dan kekuasaan CEO.
Dalam acara “Scandal Supervisor”, perwakilan hukum agensi tersebut memberikan pernyataan resmi bahwa tuduhan pelecehan seksual terhadap CEO adalah tidak berdasar.
Mereka berargumen bahwa tindakan fisik yang dilakukan CEO, seperti memeluk, merupakan bentuk dukungan emosional dan tidak dapat dikategorikan sebagai tindakan seksual.
Dalam acara “Scandal Supervisor”, orang tua dari member yang menjadi korban memberikan pernyataan tegas bahwa tindakan yang dilakukan CEO merupakan tindakan pelecehan seksual.
Meskipun nama grup tidak disebutkan secara langsung, namun berkat kejelian netizen, video latar belakang yang ditampilkan selama segmen tersebut berhasil mengidentifikasi grup yang terlibat sebagai MADEIN.
Baru-baru ini, anggota MADEIN Gaeun menghapus semua postingan Instagram-nya dan berhenti mengikuti CEO agensinya, membuat beberapa netizen percaya bahwa cerita ini adalah tentangnya.
Sementara itu, MADEIN memulai debutnya pada tanggal 3 September 2024 dan dikenal publik karena anggota Mashiro dan Yeseo sebelumnya adalah bagian dari Kep1er. Selain mereka, ada MiU, Gaeun, dan Suhye adalah bagian dari Limelight.
Kembali pada tanggal 11 November, 143 Entertainment mengumumkan bahwa Gaeun akan mengambil jeda dari kegiatan grup karena masalah kesehatan.
Fakta bahwa Gaeun masih berusia 18 tahun saat insiden terjadi memiliki implikasi hukum yang serius. Hal ini memperkuat dugaan bahwa tindakan yang dilakukan oleh CEO merupakan tindakan kriminal, mengingat perbedaan usia yang signifikan dan status Gaeun sebagai anak di bawah umur menurut hukum perdata Korea.