Konser IU menimbulkan kericuhan akibat dugaan rumput di Stadion World Cup Sangam makin memburuk.
Sebelum IU, kondisi rumput telah menjadi perhatian karena tahun ini dua idol menggunakan lokasi yang sama.
Media Chuson telah mengabarkan secara detail pada Kamis (26/9) bagaimana polemik ini terjadi.
Bukan hanya kerusakan rumput yang disorot namun besar biaya yang keluar diklaim tidak sama dengan digunakan untuk menangani rerumputan ini.
Kasus ini lantas menarik perhatian DPR Korea Selatan. Partai Demokrat Korea buka suara.
Mereka menerima data dari Seoul Facilities Corporation, jumlah total yang dikeluarkan Korporasi untuk pemeliharaan halaman di Stadion Piala Dunia Seoul pada akhir Agustus tahun ini adalah 253,27 juta won.
Detailnya meliputi 153,46 juta won untuk rumput yang baru ditanam, 19,94 juta won untuk alas pelindung rumput buatan.
Ada pula 51,4 juta won untuk pestisida dan pupuk, 19,62 juta won untuk mesin pengawas penaburan rumput, dan 8,86 juta won untuk layanan pembuangan limbah rumput.
Rupanya jumlah tersebut cukup kecil ketimbang penerimaan dari sewa stadion sebesar 8,255 miliar won dari bulan Januari hingga Agustus tahun ini.
Tercatat dua idol menyewa stadion untuk konser, yakni Lim Young Woong dan Seventeen.
konser IU [Chosun]
Jumlah itu belum termasuk konser IU yang digelar pada 21 dan 22 September. Diharapkan setidaknya 1 miliar won akan diperoleh dari pendapatan sewa konser IU.
Meskipun begitu, adanya konser di lapangan sepak bola masih menjadi polemik.
Para penggemar sepak bola mengkritik halaman rumput yang dirusak dengan mendirikan panggung dan menempatkan kursi di atasnya.
Pemerintah kota Seoul mengumumkan bahwa mulai tahun depan, mereka akan mengizinkan penyewaan acara budaya seperti konser dengan syarat ‘tidak termasuk penjualan kursi di lapangan’.
