Irvina Zainal, ibu dari selebriti Kimberly Ryder, mengungkapkan rasa kecewanya terhadap menantunya, Edward Akbar, setelah mengetahui bahwa putrinya menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Pernyataan tersebut disampaikan Irvina usai sidang perceraian Kimberly dan Edward di Pengadilan Agama Jakarta Pusat pada Rabu (25/9).
Irvina menyatakan bahwa ia merasa tertipu oleh penampilan, termasuk tampang baik Edward saat meminang Kimberly Ryder pada tahun 2018. “Saya sudah pesan, ‘tolong jaga anak saya baik-baik’,” ungkap Irvina, mengenang saat ia memberikan nasihat kepada Edward di hari pernikahan.
Meskipun terlihat baik di hadapannya, Irvina mengaku tidak mengetahui bahwa di balik tampang tersebut terdapat tindakan kekerasan yang dilakukan Edward terhadap Kimberly.
Kekecewaan Irvina semakin mendalam ketika ia mengetahui bahwa KDRT terjadi hanya setahun setelah pernikahan anaknya.
“Marah banget saya,” tuturnya, menambahkan bahwa ia bersyukur Kimberly tidak mengalami luka fisik yang parah.
Kini, hubungan antara Irvina dan Edward semakin memburuk. Setelah pernikahan Kimberly dan Edward berada di ambang perceraian, Irvina mengaku bahwa semua saluran komunikasi, termasuk media sosial dan telepon, telah diblokir oleh Edward.
“Anak saya yang kecil (Natasha Ryder) juga diblokir. Ya sudah, ‘Kim, cukup, kalau dia tidak mau lagi diajak bicara, ya sudah’,” katanya.
Irvina juga menegaskan bahwa mereka sudah berusaha untuk berkomunikasi dengan Edward, tetapi semua usaha tersebut sia-sia. “Kalau dia komplain, oh ada bukti kita. Kita ngapain ya berbohong,” ujarnya.
Selain itu, Irvina mencurigai bahwa apa yang disampaikan Edward di media sosial hanyalah upaya untuk memperbaiki citra dirinya.
“Ya namanya juga pengin kelihatan bagus kali ya,” pungkasnya.
Sebelumnya, Kimberly Ryder telah mengajukan gugatan cerai terhadap Edward Akbar pada 12 Juli 2024. Dalam proses persidangan, terungkap bahwa salah satu alasan utama Kimberly bersikeras melanjutkan perceraian adalah karena tindakan KDRT yang dialaminya sejak tahun 2019.
Dengan langkah ini, Kimberly berharap dapat menutup babak kelam dalam hidupnya dan mencari kebahagiaan yang lebih baik.