Gosip

Kartika Putri Khawatirkan Keselamatan Putri Sambung di Yaman yang Sedang Berkonflik

Keluarga Kartika Putri dan Habib Usman bin Yahya

Konflik di Laut Merah antara kelompok Houthi dari Yaman dengan pasukan Amerika Serikat dan Inggris semakin meruncing, meninggalkan Kartika Putri khawatir terhadap keselamatan putri sambungnya, Syarifah Syahra Tusalwa atau Ipeh, yang sedang menuntut ilmu di Yaman.

Pada suatu video call yang bertepatan dengan berita konflik tersebut, Kartika Putri menjelaskan bahwa Ipeh berada di daerah Hadramaut, yang relatif jauh dari pusat konflik di sekitar Laut Merah dan diberikan perlindungan karena statusnya sebagai kota pelajar.

Kartika Putri dan Habib Usman bin Yahya [Instagram]

“Alhamdulillah pas banget berita itu keluar, pas banget jatahnya Ipeh video call. Kan Ipeh itu dapat jatah video call itu 5 minggu sekali. Satu minggu sekali itu jatahnya telepon biasa,” buka Kartika Putri dilansri dari tayangan Rumpi: No Secret Trans TV.

Saat bisa video call Kartika Putri langsung bertanya soal kondisi Ipeh.

“Kemarin pas lagi video call tanya ke Ipeh, ‘Ipeh gimana?’ Sebenarnya Yaman itu kan luas, Ipeh itu di daerah Hadramaut, sedangkan yang berkonflik ada di sekitar Red Sea itu. Lumayan jauh dan juga memang Hadramaut ini dilindungi karena kota pelajar,” jelas Kartika Putri.


Meskipun begitu, Kartika Putri masih merasakan kekhawatiran karena konflik semacam itu, menurutnya, sering kali tidak mempertimbangkan nilai-nilai kemanusiaan.

“Cuma agak lumayan ngeri yang kita hadapi, ini kan bukan manusia yang sportif. Tapi manusia yang tidak punya hati, keprimanusiaan dan sebagainya. Mereka bisa membombardir apa saja,” ujarnya.

Kartika Putri mengungkapkan sudah mencoba meyakinkan Ipeh untuk pulang ke Indonesia. Tetapi Ipeh dan Habib Usman bin Yahya memiliki keyakinan lain.

“Kalau aku tetap ngotot sama Habib kalau bisa dibawa pulang dulu, bawa pulang dulu. Habib beda lagi, mungkin karena keyakinannya dan anaknya sendiri bilang ‘Bun, aku kan ke sini menuntut ilmu agamanya Allah’. Agak lumayan merinding sih dengarnya. ‘Kalau ada apa-apa jatuhnya sahid’,” cerita Kartika Putri.

Meskipun Kartika Putri tetap memiliki kekhawatiran sebagai seorang ibu, dia merasa bangga dengan keyakinan anaknya dan memohon perlindungan dari Allah SWT. Dia juga menyampaikan rasa syukurnya karena masih ada kerabat yang akan pergi ke Tarim, Yaman, untuk memantau situasi.

“Setiap hari cuma bisa berdoa. Mudah-mudahan orang yang zalim ini terbuka mata hatinya… karena kayak kita lihat di Gaza saja mereka nggak pandang bulu mana yang diserang, mana yang nggak boleh akhirnya semua boleh (diserang),” tutup Kartika Putri.

Kartika Putri menyampaikan saat ini warga dari luar Tarim masih bisa datang ke Yaman.

“Kalau kondusif, ya kan alhamdulillah banyak juga kerabat yang mau ke Tarim aku terus lihat perkembangannya dulu. Nggak ada (himbauan apa-apa), banyak warga di Indonesia yang masih bisa berangkat ke Tarim. Terbuka luas banget,” jelas Kartika Putri.

“Tapi aku pernah di kondisi waktu aku antar Ipeh pertama kali itu kan lewat Aden, bandaranya baru seminggu lalunya dibom. Itu bikin aku trauma, kondisi yang buat kita kayak kayak wow jantung ke perut,” kenang Kartika Putri.

Namun, Kartika Putri akan sangat memaksa Ipeh pulang apabila kondisi tak lagi kondusif.

“Ya itu kan ya kita cuma bisa berdoa. Habib juga kalau seandainya memang keadaan mendesak aku pasti akan lebih ngotot (bawa pulang Ipeh ke Indonesia). Kalau hari ini nggak ngotot, karena yang punya diri, bapaknya yaitu walinya meridai. Makanya ya Allah, ya sudah Allah yang jaga kalau sudah di titik itu,” tegas Kartika Putri.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top
Exit mobile version