Ini Kata Polisi soal Anak Perempuan Mau Tipu Kurir saat COD HP Rp4,6 Juta di Grobogan

Viral di media sosial sebuah insiden yang hampir merugikan seorang kurir paket di Grobogan, Jawa Tengah. Insiden tersebut terjadi di wilayah Karangrayung pada Minggu siang, 28 September 2025.

Menurut informasi yang beredar di akun medsos seperti @feedgramindo dan @lambeturah, seorang kurir nyaris menjadi korban penipuan dalam transaksi cash on delivery (COD) untuk sebuah ponsel senilai Rp4 jutaan.

Pelakunya adalah seorang perempuan di bawah umur yang meminta pertemuan di jalan, bukan di rumah. Setelah menerima paket, ia masuk ke dalam mobil MPV yang ia kendarai dengan alasan mengecek barang. Tanpa konfirmasi atau membayar, ia justru membuka bungkus paketnya.

Perempuan itu kemudian membuka pintu mobil dan mengklaim bahwa paket yang diterimanya kosong, sehingga menolak untuk membayar. Sang kurir, yang mencurigai gelagat tidak jujur, terus mendesaknya.

Setelah didesak cukup lama, pelaku akhirnya mengeluarkan ponsel yang disembunyikannya di balik dasbor mobil.

Pelaku penipuan paket HP di Grobogan

Meski barang dikembalikan, paket yang sudah terbuka merugikan kurir karena mustahil dikembalikan ke perusahaan pengiriman. Insiden ini memicu cekcok dan saling dorong karena pelaku berusaha kabur.

Merespon viralnya kejadian ini, Kapolsek Karangayung, AKP Sunarto, mengonfirmasi bahwa peristiwa itu memang terjadi di wilayah hukumnya.

"Kita mengikuti video yang viral di media sosial kemarin (Minggu, 28/9/2025). Setelah kita cari informasi, ternyata benar (peristiwa) itu terjadi di Karangayung," jelas Sunarto sebagaimana dikutip dari detikJateng, Senin (29/9/2025) siang.

Sunarto menambahkan bahwa pihaknya belum dapat memberikan keterangan detail karena tidak ada laporan polisi yang masuk. Namun, ia menyatakan bahwa pihak kepolisian terus memantau perkembangan kasus ini.

Viral kurir di Grobogan nyaris kena tipu gegara COD Paket HP

"Sampai saat ini, kedua belah pihak belum ada yang membuat laporan atau pengaduan kepada kami, namun kita tetap memonitor perkembangannya. Sehingga kami belum bisa menerangkan apa yang sebenarnya terjadi," jelas dia.

"Kami mendapat informasi bahwasanya kedua belah pihak telah bersepakat untuk mediasi dengan pihak terkait belanja online," imbuh Sunarto.

Insiden ini memicu kegerahan di kalangan netizen yang menyaksikan aksi bohong pelaku.