K-POP

Ibu Korban Meninggal RS Calon Suami Hani EXID Angkat Suara, Sempat Dilaporkan Polisi Saat Protes

Dispatch mewawancarai ibu korban nona A yang meninggal di rumah sakit milik Yang Jae Woong, calon suami Hani EXID.

Korban nona A meninggal di waktu yang dekat dengan pengumuman pernikahan Hani EXID dan Jae Woong pda 31 Mei.

Keluarga melakukan protes karena kematian nona A dianggap malpraktek. Keluarga membuat petisi publik, video YouTube dan laporan di dua bulan terakhir.

Kasus ini naik karena pemberitaan yang dibuat SBS pada 26 Juli lalu. Ketika meledak Yang Jae Woong, dia meminta maaf melalui agensinya Mystic Story.

Namun keluarga menganggap permintaan maaf itu hanya ‘pertunjukan’.

Protes di RS calon suami Hani EXID [Allkpop]

“Yang Jae Woong mengeluarkan permintaan maaf untuk media tapi dia tidak pernah menghubungi keluarga kami secara pribadi,” tulis perwakilan keluarga di medsos.

Keluarga pun melakukan protes solo di area rumah sakit. Dispatch mewawancarai ibu korban A terkait kasus tersebut.

“Ketika saya mulai berunjuk rasa sendirian, staf rumah sakit melaporkan saya ke polisi,” curhat ibu korban A.

“Polisi memberi tahu saya bahwa saya tidak dapat berunjuk rasa di dalam rumah sakit dan harus melakukannya sendiri di luar,” sambungnya.

Ibu lalu menambahkan bahwa dia tetap keukuh melakukan protes sendirian.

“Ketika saya pertama kali berunjuk rasa sendirian, seorang pejalan kaki memberi saya air dan membantu memegang plakat,” kata ibu korban A.

“Saya masih bersyukur. Tapi polisi bilang, ‘Jika ada dua orang, itu ilegal’. Saya liat staf rumah sakit berjalan melewati saya sambil tertawa,” lanjutnya.

Ibu mengatakan Yang Jae Woong dianggap bukan dokter, dia selebriti.

“Sebagai direktur rumah sakit, dia seharusnya membuat pernyataan pribadi. Mengeluarkannya melalui agensinya hanyalah langkah untuk menenangkan opini publik,” ungkap ibu.

Sang ibu lantas memberikan pernyataan terakhir mengenai kasus kematian anaknya.

“Sudah dua bulan sejak putri saya meninggal secara tidak adil. Tidak ada yang dihukum. Hanya anak kami yang meninggal,” ucap sang ibu.

“Staf dan pejabat rumah sakit yang bertanggung jawab berjalan dengan percaya diri di hadapan kami. Bukankah seharusnya seseorang dimintai pertanggung jawaban atas kejahatan mereka?” tambahnya.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top
Exit mobile version