Gosip

Habib Jafar Kepo Gaya Khotbah Pendeta Marcel Saerang di Gereja Tiberias: Lu Sesantai Itu?

Kolase foto Pendeta Marcel Saerang dan Habib Jafar

Baru-baru ini, jagat maya dihebohkan dengan pengakuan seorang pendeta yang ikutan “war takjil”, tradisi berburu takjil di bulan Ramadan. Pendeta tersebut tak lain adalah Pendeta Marcel Saerang, yang kemudian diundang menjadi bintang tamu di podcast Login yang dipandu oleh Habib Jafar dan Onadio Leonardo.

Habib Jafar pun penasaran, apakah gaya berkotbah Pendeta Marcel di Gereja Tiberias sesantai saat ia membahas “war takjil” di podcast.

“Kalau dalam konteks war takjil, lu mencuri perhatian. Gua di mention-mention. Wah, ini kok pendeta tiba-tiba belok ngomongin war takjil. Lu tuh sesantai itu di gereja?” tanya Habib Jafar.

Pendeta Marcel mengaku memang memiliki gaya berkotbah yang santai dan ia selalu berusaha menjadi diri sendiri saat menyampaikan khotbah.

“Suka banget sama cara itu. Karena sebelumnya di dunia entertain, ketika jadi pendeta, sebelumnya masih kebawa, jadi diri sendiri. Nah makanya cara berkhotbah sesantai itu,” jelas Pendeta Marcel.

Habib Jafar pun bertanya, apakah sah-sah saja berkhotbah dengan gaya santai di gereja.

“Dan itu sah di gereja?” tanya Habib Jafar lagi.

Ternyata, Pendeta Marcel pernah dimarahi dosennya di sekolah teologi karena gaya berkotbahnya yang santai. Hal ini bahkan membuatnya mendapat nilai yang kurang bagus.

“Ini saya mau buka aib di sini boleh ya. Jadi waktu awal sekolah teologi, dosen khotbah homoletika. Dia bilang cara khotbah saya salah karena terlalu santai, entertain. Nilainya kurang bagus,” beber Pendeta Marcel.

Meskipun begitu, Pendeta Marcel tetap memilih untuk berkhotbah dengan gaya santai yang menjadi ciri khasnya. Hal ini pun didukung oleh Habib Jafar, yang menegaskan bahwa tujuan utama berkhotbah adalah untuk menjelaskan agama, bukan untuk memainkannya.

“Tapi ketika dalam pelayanan, gak mau jadi diri lain, jadi tetep memegang cara yang sama. Jadi tetap dengan cara sesantai ini,” jelas Pendeta Marcel.

“Karena toh itu cuma caranya, bukan kita memainkan agama,” imbuh Habib Jafar.

Pendeta Marcel Saerang menunjukkan bahwa khotbah tidak harus selalu kaku dan formal. Dengan gayanya yang santai dan humoris, ia mampu menyampaikan pesan agama dengan cara yang lebih mudah dipahami dan diterima oleh banyak orang.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top
Exit mobile version