Batara, eks manajer Fuji menjalani pemeriksaan di Polres Jakarta Barat. Dia diperiksa sebagai saksi terkait laporan Fuji soal dugaan penggelapan.
Eks manajer Fuji didampingi pengacara, Muhammad Rizki Firdaus.
Batara diperiksa hingga lima jam pada Selasa (7/5) dengan menjawab 20 pertanyaan dari polisi.
“Kami sampaikan permasalahan ini dari kacamata hukum ini permasalahan perdata karena ada kesepakatan 1 Desember 2022 antara klien kami dan pelapor,” ujar pengacara.
Fuji dan eks manajer Batara [instagram]
Saat diperiksa, Batara hanya diam. Pengacara yang mendampingi mengatakan Batara melakukan itikad baik untuk menyelesaikan masalah tersebut.
“Kami habis ini coba untuk memohon adanya restorative justice,” ujar Rizki.
“Apalagi sudah ada itikad dari klien kami tiap kondisi, hari, bulan, banyak identitas klien kami nggak bisa digunakan lagi untuk beraktivitas,” lanjutnya.
Rizki mengatakan kliennya telah banyak membayar untuk menyelesaikan masalah itu.
“Tapi tetap klien kami sudah membayar ratusan juta. Klien kami minta dispensasi, ini ada itikad baik dari klien kami,” papar Rizki.
Sayangnya itikad baik dari Batara belum direspon pihak Fuji. Kali terakhir Batara komunikasi dengan Fuji saat Lebaran.
Fuji sudah melayangkan dua somasi untuk mantan manajer Batara diduga melakukan penggelapan uang hingga miliaran rupiah.
Selebgram itu mengklaim uang itu adalah hasil kerja kerasnya.
Fuji memilih jalur pidana untuk memberikan efek jera pada Batara. Jika masalah ini sampai ke pengadilan dan mantan manajer divonis bersalah, ini menjadi senjata Fuji untuk mengajukan gugatan secara perdata.
“Aku sudah nunggu setahun, uang aku nggak balik. Aku udah kerja, kerjaan aku sudah selesai semua tapi aku nggak dapat hak aku,” ungkap Fuji.
“Aku nggak tahu hak aku ke mana, untuk konsumsi (dia) atau gimana. Aku udah kasih waktu, bahkan aku ngomong baik-baik tapi dia bahkan nggak balas chat aku,” paparnya.
