Duta Konservasi, Prilly Latuconsina Diminta Suarakan Ancaman 'Junk Food' di Wisata Hiu Paus
Gosip

Prilly Latuconsina, yang dikenal sebagai Duta Konservasi Hiu Paus, kini tengah menjadi perbincangan setelah diseret dalam video TikTok Anandabhuwana.
Video yang telah ditonton 1,6 juta kali ini mengulas tentang Wisata Hiu Paus di Desa Botubarani, Gorontalo, dan menyoroti ancaman tersembunyi di baliknya.
Penduduk Desa Botubarani yang awalnya nelayan kini mereka beralih mengelola Pangkalan IV Wisata Hiu Paus.
Baca Juga: Sabrina Chairunnisa Unboxing Sepatu Rp15 Juta Hadiah Baek Hyun Woo untuk Hong Hae In 'Queen of Tears'
Pergeseran mata pencaharian ini bermula dari "keajaiban" hiu paus yang bermigrasi dan singgah di laut mereka, sebuah fenomena yang sangat jarang terjadi.
"Sehingga mengambil kesempatan tersebut, warga dari Desa Botubarani memasarkan tempat ini sebagai wisata hiu paus," ungkap Anandabhuwana.
Baca Juga: Sepak Terjang Tom Lembong, Disebut Gibran Rakabuming saat Debat Cawapres
Untuk "menahan" hiu paus agar tetap berada di laut mereka, penduduk Desa Botubarani mulai memberikan makanan.
Wisata Hiu Paus menjadi mata pencarian utama mereka, menghasilkan pendapatan jauh di atas profesi nelayan.
Mereka menyewakan perahu, alat snorkeling, hingga drone photoshoot dengan biaya antara Rp25 ribu hingga Rp500 ribu.
Namun Anandabhuwana kemudian mengungkap beberapa masalah dan ancaman yang mungkin tidak disadari oleh penduduk setempat.
Ia menekankan bahwa hiu paus di sana sebenarnya tidak jinak, melainkan "dikondisikan".
Makanan yang diberikan, yaitu udang, pun disebutnya seperti "junk food" bagi hiu paus.
"Beberapa sumber mengatakan ini ibarat memberikan junk food untuk mereka. Risiko kesehatan jangka panjangnya masih belum diketahui," imbuhnya.
Meskipun Anandabhuwana tidak bermaksud meminta Wisata Hiu Paus dihentikan, ia mengajak pihak-pihak terkait untuk berbenah.
Inilah mengapa peran Prilly Latuconsina sebagai Duta Konservasi Hiu Paus disorot.
"Gua agak kecewa karena Prilly menjadi Duta Konservasi Hiu Paus oleh Konservasi Indonesia. Seharusnya ia menyuarakan ini dan sadar akan hal ini," tutup Anandabhuwana.