Gosip

Duh! Saaih Halilintar Lepaskan Burung Lovebird ke Alam Liar, Boleh Gak Sih?

saaih halilintar Instagram

Anggota Gen Halilintar kembali menjadi sorotan publik, kali ini Saaih Halilintar.

Dalam konten yang dibagikan akun X @kegblgnunfaedh pada Rabu (10/7/2024), Saaih awalnya terlihat sedang jogging dan melewati pasar hewan.

Anak keenam di Gen Halilintar tersebut berhenti di salah satu toko yang menjual berbagai hewan, salah satunya burung.

Saaih Halilintar lalu mengambil sejumlah uang di sakunya untuk membeli seekor burung. Namun ia tidak membeli dengan sangkarnya.

Ternyata Saaih berniat melepas burung yang dibelinya. Ketika dilepaskan, baru terlihat bahwa burung yang dibeli Saaih adalah jenis Lovebird.

Saaih terlihat bangga setelah melepas burung Lovebird yang dibelinya.

Adik Atta Halilintar itu langsung mengajak penjual burung yang dibelinya melakukan tos tangan.

Sayangnya warganet malah ramai mengkritik tindakan Saaih Halilintar tersebut.

Pasalnya menurut warganet, burung Lovebird tidak bisa hidup di alam liar.

“Gak masalah dia lepasin burung-burung, tapi yang jadi masalah itu lovebird ‘burung ternakan dan berkoloni’. Dia bisa balik +- 3 harian kalo laper dan gak bisa nyari makan di alam di mana dia bisa gampang ditangkep terus dijual lagi,” komentar akun @asdwng***.

“Bahaya sekali apabila burung Lovebird dilepaskan liar di Indonesia, burung Lovebird pemakan biji-bijian jenis milet sementara di Indonesia sangat langka kebun atau tumbuhan itu, bisa-bisa mati kelaparan,” jelas akun @rafite***.

Saaih Halilintar Dikritik Karena Lepaskan Burung Lovebird ke Alam Liar [Instagram]

Pada 2021, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga dihujat habis-habisan karena melepas ratusan burung Lovebird ke alam liar.

Gubernur Khofifah kala itu melepas burung Lovebird dalam rangka peresmian Rumah Sakit Lapangan Joglo Dungus di Madiun, Jawa Timur.

Selain burung Lovebird, Gubernur Khofifah juga melepas 75 ekor burung Perkutut.

Mengutip laman om kicau, beberapa dampak melepas burung Lovebird ke alam liar adalah burung menjadi target buruan, media penyebaran penyakit, menjadi spesies invasif, burung kelaparan dan sulit bertahan hidup, serta terjadi perkawinan silang.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top
Exit mobile version