Me and Moms

Disinggung Gibran Rakabuming Raka, Ini Sejarah Program Dua Anak Cukup

Gibran Rakabuming Nonton Golden Disc Awards 2024 TwitterX

Mom, cawapres Gibran Rakabuming Raka dan istrinya, Selvi Ananda, diketahui telah dikaruniai dua orang anak yaitu Jan Ethes dan La Lembah Manah.

Hanya saja, karena alasan keduanya ya g masih mudah, maka Walikota Solo itu kerap diberi pertanyaan apakah ingin menambah momongan atau tidak.


Terkait hal ini rupanya Gibran pernah buka suara. Dalam video singkat yang diunggah akun TikTok @gibranrakabuming.fans, Gibran menjawab dengan jawaban tidak terduga.

Gibran Rakabuming mengatakan, ia tidak menambah anak karena takut dimarahi Bu Purwanti yang juga merupakan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) Kota Solo.

“Mau nambah anak mas?” tanya wartawan dalam video yang diunggah, Minggu (3/3/2024).

“Kok meneh, KB loh diseneni (dimarahi) Bu Purwanti,” jawab Gibran Rakabuming.

Jawaban Gibran langsung menjadi sorotan. Ada juga warganet yang menyebutkan kalau Gibran Rakabuming mengikuti program pemerintah yakni ‘2 anak cukup’.

Lalu, bagaimana sejarah program tersebut?

Dikutip IndoPop dari berbagai sumber, program dua anak cukup merupakan bagian dari program Keluarga Berencana (KB) yangtercetus pada masa pemerintahan Presiden Soeharto.

Kala itu Presiden Soeharto menaruh perhatian pada masalah jumlah kependudukan di mana terjadi peningkatan jumlah penduduk Indonesia secara drastis.

Melihat hal itu, pemerintah pusat lewat Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) meluncurkan program KB pada 29 Juni 1970.

Selvi Ananda, Istri Gibran Rakabuming Raka dengan tas mahalnya. [Instagram Janeths Story]

Program tersebut menganjurkan setiap keluarga hanya memiliki dua anak saja. Puncak penetapan program KB tersebut kini dikenal sebagai Hari Keluarga Nasional (Harganas) yang diperingati setiap 29 Juni.

Pertimbangan lain yang menjadi penyebab pemerintah untuk menjalankan program ini berada pada faktor kesejahteraan keluarga dan kesehatan.

Lewat pembatasan setiap keluarga hanya memiliki dua anak, diharapkan para kepala keluarga mampu memenuhi kebutuhan keluarganya dalam hal sandang, pangan, papan, dan fasilitas kesehatan yang menunjang untuk keberlangsungan hidup dari orang-orang.

Sementara itu pada 2022 lalu, Deputi Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) BKKBN dr. Eni Gustina, MPH sempat mengatakan bahwa pikahnya mengubah kampanye dua anak cukup menjadi dua anak sehat.

“Sekarang bukan lagi ‘dua anak cukup’, tapi ‘dua anak sehat’. Itu untuk memutus mata rantai stunting,” katanya dalam acara webinar bersama Tentang Anak, Senin (4/7/2022) silam.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top
Exit mobile version