Budi Doremi termasuk artis yang hidupnya berubah drastis sejak pandemi COVID-19.
Kini, Budi Doremi bersama dengan keluarganya tinggal di desa kawasan Serang, Banten. Mereka bahkan masih menetap di sana setelah pandemi berakhir.
View this post on Instagram
“Karena pandemi, pandemi kan kita sebagai musisi jadi kan kita nggak tahu saat itu. Manggung blas, nggak ada. Akhirnya kita memutuskan sama istri, ya sudah deh kita pindah yuk. Sebelumnya di Bintaro Sektor 6. Ya sudah, semua kita pindah settle di sana,” beber Budi Doremi saat ditemui di studio FYP Trans 7.
Setelah tinggal di desa, Budi menemukan ketenangan dan keindahan perkampungan yang tidak didapat di kota besar.
“(Bisa menemukan) Ketenangan. Noisy, suara-suara bising itu, di situ hampir nggak ada,” ujarnya.
Karena di desa tenang, mereka otomatis menyesuaikan cara berkomunikasi agar melebur dengan suasana sekitar.
“Jadi kita ngomong itu seminggu pertama atau dua minggu pertama itu berubah ketika kita pindah ke kampung itu. Suara kita itu yang tadinya teriak-teriak jadi pelan,” paparnya.
Tak main-main, Budi jadi lebih mengecilkan volume suaranya saat memanggil istri dan anggota keluarga lainnya.
Selain itu, hari berakhir lebih cepat selama di desa. Keluarganya tidur lebih cepat pada malam hari.
Budi Doremi [Instagram]
“Seriusan, ngomong jadi pelan-pelan. Manggil istri jadi ‘Bu…’. (Pelan saja) kedengeran. Beneran, real. Malamnya kita dipaksa untuk tidur lebih cepat,” cerita Budi.
Selain perubahan pola hidup, pelantun “Melukis Senja” itu juga mendapati banyak binatang liar di sekitar rumahnya.
Ia juga kerap mengunggah video saat berpapasan dengan binatang liar seperti ular dan babi hutan.
Lewat unggahan-unggahannya, pemilik nama asli Budi Syabudin Syukur itu memperlihatkan suasana di sekitar rumahnya.
Tak hanya suasana rumah, Budi juga memperlihatkan saat dirinya membuat perabutan sendiri.
Pada awalnya, keputusan untuk pindah ke desa sempat ditentang oleh istrinya.
Malahan, istri Budi Doremi kini lebih menikmati tinggal di desa.
“Istri sebenarnya nggak mau kita masuk ke desa, perkampungan, nggak mau. Lebih baik tinggal di gang sempit, tapi di kota. Awal-awal,” tutur Budi.
“Malah sekarang setelah pindah dia lebih hutan daripada saya. Dia memelihara ayam sendiri, kita hasilin telur sendiri, burung puyuh. Belum sampai (swasembada pangan), tapi rencananya ke situ,” ucapnya.
Kendati pandemi COVID-19 sudah berakhir, Budi Doremi tetap tinggal di desa. Keluarganya kini sudah sangat betah tinggal di desa tanpa hiruk pikuknya.
