Berbalik, 3 Komika Diroasting Ganjar Pranowo
Pada sebuah acara di Djakarta Theatre, Ganjar Pranowo, menunjukkan sisi kehumorannya. Tiga komika menjadi korban roastingnya.
Saat berada di kursi panas stand up comedy, Ganjar berhasil menanggapi roasting dengan tawa. Ia bahkan memberikan balasan yang penuh keceriaan, “Tenang, kalian tidak akan hilang!”
Mantan Gubernur Jawa Tengah ini memang sering tampil dalam sesi roasting stand up comedy. Kali ini ia menghadapi tiga komika berbakat, yakni Dani Adhitya, komika Suci 5 dari Malang yang juga penyandang disabilitas, Ate, dan Dani Jaya Wardhana atau McDanny.
Pada acara tersebut, Ganjar menerima banyak energi dari analisis kreatif para komika muda terkait gaya kampanye, elektabilitas, blunder yang sering terjadi, hingga keberpihakan terhadap disabilitas.
Dani Adhitya bahkan membuka roasting dengan menyatakan bahwa tugasnya adalah meroasting Ganjar sebagai individu, bukan sebagai perwakilan partai.
Dani Adhitya memberikan pujian kepada Ganjar karena menjadi satu-satunya calon presiden yang membahas isu disabilitas dalam debat Capres pertama di Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Ganjar dengan lugas menjawab bahwa ia yakin pada suara disabilitas.
McDanny juga memberikan roasting dengan menyatakan bahwa karakter Ganjar saat debat terlihat tanggung. Namun, Ganjar justru tertawa dan bahagia mendengarkan materi roasting dari kedua komika tersebut.
Acara semakin menarik ketika Muhammad Zinedine Alam Ganjar, anak Ganjar, muncul sebagai komika.
Ganjar terkejut mengetahui bahwa anaknya memiliki bakat untuk tampil di atas panggung komedi. Alam pun tidak ragu untuk meroasting ayahnya sendiri, memberikan kritik terkait dunia milenial dan generasi Z.
Alam membuka penampilannya dengan mengkritik bahwa Ganjar sering melempar joke-joke yang kurang relevan ke anak muda, namun saat bicara serius malah ditertawakan.
Meskipun kritik ini disampaikan dengan humor, Ganjar tampaknya menerima dengan lapang dada.
Ganjar Pranowo/dok.Instagram@ganjar_pranowo)
Anak Ganjar juga mengomentari fesyen ayahnya yang dianggap kurang kekinian, kekompakan dengan Mahfud MD, serta gaya kampanye.
Alam menyarankan agar Ganjar melakukan “sleepcall” dengan Prof Mahfud sebelum debat.
Tidak canggung, Alam terus melancarkan kritik kepada ayahnya sendiri, bahkan menyampaikan pentingnya gimmick yang substansial saat membuat konten-konten.
Dengan penuh keceriaan, Ganjar tampak menikmati momen roasting dari anaknya sendiri. Acara ini tidak hanya memberikan hiburan, tetapi juga memperlihatkan hubungan yang akrab antara Ganjar dan keluarganya
