Me and Moms

Berapa Sih Jarak Kehamilan yang Ideal?

Atta Halilintar Pasca Operasi Instagram

Aurel Hermansyah dan beberapa publik figur lainnya, pernah mengalami jarak kehamilan terlalu dekat.

Aurel diketahui hamil lagi saat usia anak sulungnya, Ameena Hanna Nur Atta, baru berusia satu tahun.


Kini, Aurel dan sang suami Atta Halilintar telah dikaruniai dua putri yaitu Ameena dan Azura.

Pertanyaannya, berapa sih jarak kehamilan yang tepat?

Menurut Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo, sebaiknya ibu baru hamil lagi saat usia anak sebelumnya minimal sudah 2 tahun.

Tujuannya, kata Hasto, agar jarak minimal kakak adik adalah berusia 3 tahun. Dengan begitu ibu bisa fokus memberikan ASI yang berakhir saat anak berusia 2 tahun.

“Dari kehamilan sekarang dengan yang akan datang ada yang namanya birth to birth interval, jadi minimal 3 tahun,” ujar Hasto kala itu.

Namun menurut rekomendasi Badan Kesehatan Dunia WHO, perempuan yang baru melahirkan harus menunggu waktu setidaknya 18 hingga 24 bulan untuk kemudian bisa hamil dan melahirkan lagi.

Ilustrasi hamil

Berbeda dengan WHO, sebuah studi yang dilakukan oleh University of British Columbia (UBC) dan Harvard TH Chan School of Public Health mengatakan, hanya perlu jeda waktu 12 bulan bagi perempuan untuk boleh hamil dan melahirkan lagi.

Untuk diketahui, jarak kehamilan dan kelahiran terlalu dekat dapat berisiko kelahiran prematur, kelahiran bayi lebih kecil dan kematian ibu serta bayi.

“Penelitian kami menemukan adanya peningkatan risiko pada ibu dan bayi ketika kehamilan berjarak terlalu dekat, termasuk untuk perempuan yang lebih tua dari 35 tahun.”

“Temuan untuk perempuan yang lebih tua sangat penting, karena perempuan berusia lebih tua cenderung memiliki ruang kehamilan lebih sedikit dan sering melakukannya dengan sengaja,” kata penulis utama studi, Laura Schummers.

Studi sendiri dilakukan pada hampir 150.000 kasus kelahiran di Kanada.

Meski demikian, studi ini dianggap kurang relevan karena hanya melihat satu populasi perempuan – di Kanada – sehingga tidak jelas apakah ini juga berlaku di seluruh dunia.

Studi tersebut telah diterbitkan dalam jurnal JAMA Internal Medicine beberapa tahun lalu.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top
Indopop.id Dapatkan Gosip Ekslusif Paling Update dan Terkini Selebriti Indonesia
Dismiss
Allow Notifications