Bahaya Anak Terlalu Nyaman Pakai Dot, Hati-hati Gigi Rusak Mom!

Me and Moms

13 Januari 2024 | 02:00:37
image
#image_title|Ilustrasi dot/empeng. (Pexels)

Pacifier atau dot merupakan pengganti puting susu ibu yang biasanya terbuat dari karet, plastik, atau silikon. Dot biasanya diberikan kepada bayi untuk disedot dan atau menenangkan bayi ketika diperlukan di saat tertentu.

rb-1

Dalam banyak kasus, orangtua memilih memberikan dot kepada anak untuk membuat anak diam. Ada juga orangtua yang memberikan dot pada anak yang sudah tidak mengonsumsi ASI dan dalam proses menyapih.

Padahal meski bermanfaat, dot juga memiliki dampak buruk bagi perkembangan buah hati. Dikutip IndoPop dari laman Hello Sehat, berikut bahaya membiarkan anak terlalu ketergantungan dot!

Baca Juga: Sabrina Chairunnisa Unboxing Sepatu Rp15 Juta Hadiah Baek Hyun Woo untuk Hong Hae In 'Queen of Tears'

rb-2


1. Mengalami Bingung Puting Menyusui adalah proses alami. Namun sebagian bayi perlu waktu agar terbiasa dengan puting ibu. Tapi bayi juga bisa mengalami kondisi bingung puting yang pada akhirnya membuat mereka kesulitan menghisap ASI. Salah satu penyebab dari masalah menyusui ini adalah ketika anak sudah terbiasa menggunakan dot serta empeng.

2. Alami Infeksi Telinga Penggunaan empeng dan dot pada bayi dapat meningkatkan risiko infeksi telinga bagian tengah atau disebut sebagai otitis media. Ini terjadi karena kuman atau bakteri pada rongga hidung bisa naik hingga tuba eustachius dan masuk ke dalam telinga.

Baca Juga: Sepak Terjang Tom Lembong, Disebut Gibran Rakabuming saat Debat Cawapres

3. Masalah Gigi Penggunaan dot dan empeng dalam jangka waktu normal umumnya tidak menyebabkan masalah gigi jangka panjang. Namun, penggunaan empeng dalam waktu yang lama seperti lebih dari 2 tahun, dapat menyebabkan gigi anak menjadi tidak sejajar.

Bagaimana cara orangtua menghentikan penggunaan dot atau empeng? Pertama, ajak anak kerjasama dengan bicara secara perlahan. Hal itu lebih membantu daripada secara tiba-tiba langsung melarang anak menggunakan dot.

Kedua, tetapkan rencana yang realistis. Seperti berhenti merokok, saat ingin menghentikan kebiasaan dot pada anak, coba lakukan perlahan. Ini dilakukan agar anak bisa menghilangkan kebiasaan itu secara perlahan dan mantap.

Ketiga, alihkan pikiran anak dari dot. Gunakan berbagai strategi untuk menghindari anak meminta dot. Misalnya, alihkan perhatian dengan mainan favorit atau memegang tangan anak dengan lembut sambil bernyanyi bersama.

Keempat, beri pelukan. Mungkin cukup sulit bagi anak untuk menghentikan kebiasaan dotnya. Setiap kali melihat dia berhasil melewati waktu tanpa dot, beritahu dia betapa senangnya orangtua. Bahkan beri sedikit apresiasi.

Kelima, ajarkan menenangkan diri. Beri tahu anak cara menenangkan dirinya sendiri selain dengan mengandalkan dot. Ketika dia menangis karena mengantuk dan menginginkan dotnya, taruh dia di tempat tidur dan tenangkan.

Misalnya, dengan mengayunkannya dengan lembut selama beberapa detik setiap kali. Biarkan dia tenang dengan sendirinya. Dia akhirnya akan tertidur tanpa dot.

Tag viral Anak Headline bahaya empeng Dot empeng

Terkini