Me and Moms

Ajarkan Anak dari Sekarang: Ini Hukum Berbohong saat Berpuasa

Bulan Ramadan adalah bulan penuh berkah di mana umat Islam berlomba-lomba meningkatkan ketakwaan dan amal kebaikan.

Namun, terkadang hal sepele seperti berbohong bisa mengurangi pahala ibadah puasa.

Para ulama sepakat bahwa berbohong tidak membatalkan puasa. Hadis yang menyatakan bohong membatalkan puasa dinilai dhaif (lemah periwayatan).

Akan tetapi, para ulama sepakat bahwa berbohong mengurangi pahala puasa. Hal ini sesuai dengan beberapa hadis dan ayat Al-Quran yang melarang perbuatan dusta.

Namun, seorang ulama bernama Abdurrahman Al-Auza’i pernah mengatakan bahwa berbohong, menggunjing, mencaci maki dan mengadu domba dapat membatalkan puasa.

Berbohong saat Berpuasa

Dikutip NU Online, ulama Syekh Said Muhammad Ba’asyin dalam Busyrol Karim mengatakan, dusta semestinya dijauhi terutama oleh mereka yang sedang berpuasa, meskipun menjauhi sifat tercela substansinya memang wajib.

Untuk itu, meski berbohong untuk konteks yang terpaksa misal untuk kepentingan mendamaikan pihak bertikai, maka orang yang berpuasa sebaiknya menghindari tindakan tersebut.

Berdasar pada hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam:

“Orang yang tidak menjauhi perkataan dusta dan mengamalkan dustanya, maka tidak ada hajat bagi Allah untuk menilai puasanya di mana ia bersusah payah seharian menjauhi makanan dan minuman”.

Namimah atau menghasut, dusta, dan ghibah (membicarakan biasanya aib orang lain) di luar kaitannya ‘dalam keadaan puasa’, secara substansi memang wajib dijauhi.

Ingat, mari jadikan Ramadan sebagai momentum untuk membiasakan diri berkata jujur, sehingga ibadah puasa kita semakin berkualitas dan bermakna.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top
Indopop.id Dapatkan Gosip Ekslusif Paling Update dan Terkini Selebriti Indonesia
Dismiss
Allow Notifications