K-POP

ADOR Bantah Tuduhan NewJeans Plagiat Band Inggris, Beri Tanggapan Teknis

Agensi ADOR yang menaungi NewJeans membantah lagu ‘Bubble Gum’ hasil plagiat dari band Shakatak asal Inggris.

ADOR membagikan bantahannya di media sosial pada Selasa (23/7) dan menjelaskan secara teknis hal tersebut.

“Kami selalu berterima kasih kepada para penggemar yang menghargai dan mencintai NewJeans,” tulis perwakilan agensi.

Mereka pun menjelaskan padatnya jadwal NewJeans selama tiga bulan penuh dari perilisan video musik ‘Bubble Gum’ pada 26 April.

Event itu dilanjutkan hingga pertunjukan musik ‘Supernatural’ minggu lalu.

“Kami sangat gembira merayakan ulang tahun kedua NewJeans,” ungkap mereka.

Kesibukan itu juga meliputi kegiatan di Korea dan Jepang hingga jumpa penggemar di Tokyo Dome.

“Kami telah merasakan cinta yang mendalam dari penggemar yang mendukung NewJeans di berbagai panggung,” paparnya.

Perkataaan itu dilanjutkan dengan ucapan terima kasih pada fans dan staf di balik layar hingga event itu berjalan lancar.

Agensi itu kemudian menyinggung kronologi munculnya tuduhan plagiat dari Band Shakatak.

“Pada 20 Mei, kami terima email dari HYBE mengenai masalah kesamaan yang diajukan oleh Edition Korea, perwakilan Korea dari agensi Shakatak, Wise Music Group, mengenai video musik ‘Bubble Gum’ yang rilis pada 26 April,” cerita mereka.

ADOR pun telah menjawab kemiripan dua lagu tersebut pada 21 Mei.

“Komposer ‘Bubble Gum’ belum pernah mendengar ‘Easier Said Than Done’ karya Shakatak sebelum masalah tersebut diangkat,” kata ADOR.

Mereka mengatakan komposer tidak menggunakan komposisi Shakatak tanpa izin seperti yang dituduhkan.

NewJeans fanmeeting di Tokyo Dome [instagram]

Tak main-main agensi itu pun meminta analisis profesional dari dua ahli musik luar negeri ternama. Sebab selain dengan Shakatak, ADOR diketahui berselisih dengan HYBE sejak 13 Mei lalu.

ADOR memberikan penjelasan secara teknis bila dua lagu itu terdengar memiliki kesamaan.

“Kedua lagu ‘Bubble Gum’ dan ‘Easier Said Than Done’ berbeda dalam hal progresi akord (D Major9 x2- C# minor7 – F# minor7), BPM, suasana hati secara keseluruhan, dan alur,”

Berdasar pada analisis dari ahli musik itu ADOR mengatakan tuduhan penggunaan yang tidak sah tidak berdasar.

“Kesamaannya terbatas pada progresi melodi yang pendek, yang umum dalam banyak lagu pop di berbagai genre,” pungkas ADOR.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top
Exit mobile version