Me and Moms

Mengenal ADHD, Gangguan Kesehatan Mental seperti yang Diidap Fuji

Fuji Instagram

Belum lama ini, selebgram Fuji An mengaku mengidap ADHD atau Attention Deficit Hyperactivity Disorder. Ia mengatakan baru mengetahui hal tersebut dari psikolog pada 2022 lalu.

ADHD sendiri merupakan gangguan perkembangan saraf yang umum terjadi pada masa anak-anak. Biasanya penyakit ini pertama kali didiagnosis pada masa anak-anak dan sering kali berlanjut hingga mereka dewasa.

Fuji Instagram

Fuji atau Fujianti Utami. [Instagram]

Dalam live Tiktok beberapa waktu lalu, Fuji mengaku ia mengalami banyak gejala sebelum akhirnya didiagnosa mengidap ADHD.

“Jadi ya gue ceritain aja lah ya, kan bukan aib ini. Nggak, jadi kan gue kayak nggak bisa fokus gitu kan, nah ini tuh karena ADHD itu tuh,” ucap adik ipar mendiang Vanessa Angel tersebut dikutip IndoPop dari TikTok @mollie.shop2.

Ia pun mengaku sudah melakukan pengobatan ke psikolog dan diminta untuk mengonsumsi obat khusus yang membuat berat badannya turun hingga 2 kg dalam 5 hari.

Hal itu terjadi lantaran ia mengonsumsi obat resep dokter di mana salah aatu efek samping obat tersebut berimbas dengan nafsu makannya.

Lalu, apa yang terjadi jika tidak menangani masalah ADHD dengan baik?

Fuji Gombalin Ganjar Pranowo Instagram

Fuji Gombalin Ganjar Pranowo [Instagram]

Menurut Institut Kesehatan Mental Nasional Amerika Serikat, gejala ADHD dimulai saat anak mulai memasuki usia 3 sampai 6 tahun dan akan berlanjut sampai pengidapnya beranjak dewasa.

Mereka umumnya sulit fokus dan kesulitan mengikuti instruksi atau menyelesaikan tugas. Pengidap ADHD juga cenderung hiperaktif dan impulsif, berbicara berlebihan dan sering menyela omongan orang lain.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS, penderita ADHD, angka anak penderita ADHD naik setiap tahunnya. Sekitar 10 persen anak-anak berusia 3 hingga 17 tahun, atau sekitar 6 juta anak, didiagnosis menderita ADHD pada tahun 2019.

ADHD yang tidak ditangani dengan baik dapat menimbulkan konsekuensi serius termasuk tinggal kelas di sekolah atau tidak naik kelas, kesulitan dalam menjalin pertemanan, dan berisiko lebih tinggi mengalami konflik dengan orangtua.

Anak-anak dengan ADHD yang tidak diobati juga lebih sering masuk UGD, sering membuat keputusan berisiko dan lebih mungkin mengalami cedera yang disebabkan oleh diri sendiri.

Click to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

To Top
Indopop.id Dapatkan Gosip Ekslusif Paling Update dan Terkini Selebriti Indonesia
Dismiss
Allow Notifications