Taeil Eks NCT menjadi sorotan atas keterlibatannya dengan kasus kekerasan seksual. Tak main-main, mantan idola ini didakwa atas kasus pemerkosaan.
Saat proses hukum terhadap Taeil terus berjalan, publik juga turut menyoroti status keartisan mantan idol SM Entertainment ini.
SM sebelumnya telah mengumumkan keluarnya Taeil dari NCT setelah skandal kekerasan seksnya mencuat.
taeil GANG-RAPED a woman and is roaming free.
he is still employed by SM entertainment.
this is disgusting. anyone with an ounce of self-respect ought to boycott that company. https://t.co/60zMq5xhhK pic.twitter.com/iSL71eKNCN
— van 🪼 (blooming artist yunjin day ♡) (@purinzfem) October 7, 2024
Namun kemudian terungkap bahwa Taeil hingga kini masih terdaftar sebagai artis di SM Entertainment. Pria kelahiran 1994 ini ternyata masih terdaftar sebagai artis SM Entertainment di website resminya.
Para netizen berpendapat bahwa SM seharusnya langsung memutus kontrak Taeil setelah mantan idol tersebut jadi tersangka kasus kekerasan seksual.
Fakta bahwa nama Taeil masih terdaftar sebagai artis di SM inipun tak ayal memicu kekhawatiran di kalangan netizen.
Mereka khawatir bahwa Taeil dapat memulai kariernya kembali di masa depan jika kontraknya tidak segera diputus.
“Taeil Gang-raped seorang perempuan dan dia masih dipekerjaan oleh SM Entertainment. Ini menjijikkan. Semua orang yang punya harga diri harus memboikot perusahaan ini,” komentar salah satu netizen di X.
“Saat perusahaan itu tetap mempertahankannya sebagai artis, aku juga tidak melihat aksi moral SM stand untuk menuntut ia keluar dari perusahaan. Tidak ada boikot, tidak ada trend, kesadaran akan keadilan terbatas hanya pada tweets bodoh,” tulis yang lain.
Sementara itu, netizen lain ikut mengungkap kemungkinan alasan SM tak bisa begitu saja memutus kontrak Taeil sebagai artis mereka.
“SM tidak bisa begitu saja mengeluarkan Taeil, mereka tidak bisa memutus kontraknya tanpa membayar banyak uang pesangon. SM lebih pilih menunggu kontraknya habis daripada berurusan dengan legalitas,” terang salah satu netizen.
“Pemutusan kontrak sepihak saat seseorang masih dalam masa kontrak merupakan pelanggaran dan perusahaan harus membayar denda atas pemutusan tersebut,” pungkas yang lain.
Seperti yang sudah diketahui, kasus kejahatan seksual Taeil kini sudah dilimpahkan ke Kejaksaan. Taeil didakwa dan diselidiki atas kasus Special Quasi-rape.
Quasi-rape berarti korban berada dalam kondisi tidak sadar sehingga tidak bisa memberikan perlawanan saat terjadi kejahatan.
Sementara istilah Special menurut hukum Korea mengindikasikan kasus berat, melibatkan adanya senjata atau dalam kasus Taeil dilakukan oleh lebih dari dua orang.