Gus Miftah baru-baru ini ramai dibicarakan lantaran sebuah potongan video bersama sang istri, Ning Astuti. Seiring dengan tuduhan soal menoyor istri, pemuka agama berusia 41 tahun itu mengingatkan soal pembunuhan karakter.
Belum lama ini, sebuah video Gus Miftah dengan sang istri ramai dibagikan ulang oleh pengguna media sosial Instagram maupun X (dulunya Twitter).
Kalo pemuka agamanya menganggap ini humor rumah tangga, dan ini diikuti sama pengikutnya, ga kebayang berapa perempuan yang di-“humori” seperti ini di rumah mereka. Perempuan turun derajat dikit ga ngaruh. https://t.co/TBBobi64u4 pic.twitter.com/w14vNuMjra
— loid forger 🍉 (@KemenperinRI) October 7, 2024
Potongan video singkat itu menunjukkan Gus Miftah memegang kepala Ning Astuti dan menggoyang-goyangkannya.
Disebut menoyor istri dan berlaku kasar, keturunan ke-9 Kiai Muhammad Ageng Besari pendiri Pesantren Tegalsari di Ponorogo itu merasa dirinya telah menjadi korban framing media.
“Saya sudah sangat paham dengan framing media. Saya hanya merasa kasihan dengan orang-orang yang begitu mudah memfitnah dan memframing sesuatu yang sebenarnya tidak benar,” ungkap Gus Miftah saat ditemui di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat.
Menurutnya, video itu memperlihatkan candaan antara mereka. Gus Miftah mengaku sudah biasa bercanda sedemikian rupa dengan sang istri, seperti yang terekam dalam video tersebut.
Pemuka agama itu mengklaim tidak ada maksud berlaku kasar pada sang istri. Ia merasa bahwa tindakannya adalah bentuk pengungkapan bahasa cintanya.
Oleh karena itu, ia tidak terima jika dibilang telah berlaku kasar kepada sang istri.
“Apa yang kami lakukan itu sebenarnya adalah bahasa candaan dan bahasa tubuh yang menunjukkan kasih sayang. Namun, hal tersebut malah diframing seolah-olah saya berbuat kasar kepada istri saya,” paparnya, menyiratkan perasaan kecewa.
Kemudian, Gus Miftah menjelaskan bahwa Ning Astuti sangat paham dengan tindakannya saat itu.
Saat dirinya dituduh melakukan tindak kekerasan, sang istri malah menanggapinya dengan tawa.
“Istri saya tahu betul, makanya saya bilang ke istri, ‘Bun, kayaknya abah harus bicara dengan media, masa abah diam saja.’ Istri saya malah tertawa,” imbuhnya.
Lebih lanjut, pemuka agama itu menyampaikan harapan agar orang-orang yang sudah menuduhnya untuk mawas diri.
Ia beranggapan bahwa tuduhan berdasarkan sepotong video itu termasuk pembunuhan karakter yang membawa kerugian pada dirinya.
“Saya berharap orang-orang yang memframing ini bisa menyadari bahwa apa yang mereka lakukan itu tidak baik. Bisa jadi itu fitnah, bahkan bisa jadi pembunuhan karakter,” tandasnya.