Nikita Mirzani disinggung soal isu renovasi rumah Vadel Badjideh yang disebut-sebut memakai uang anaknya, Laura Meizani alias Lolly.
Namun sejak Laura dijemput paksa Nikita Mirzani, renovasi rumah Vadel itu kabarnya kini mangkrak.
Ketika ditanya terkait hal tersebut, Nikita tak heran jika anak sulungnya itu memiliki banyak uang dan kemungkinan membiayai renovasi rumah Vadel.
“Iya bisa jadi karena Laura penghasilannya banyak sekali,” kata Nikita Mirzani dikutip dari akun @lambegosiip pada Jumat (4/10/2024).
View this post on Instagram
Nikita bahkan tak menutup kemungkinan akan merobohkan rumah Vadel itu jika terbukti menggunakan uang Laura untuk biaya renovasi.
“Mungkin kita nanti robohkan ya nanti,” ucap Nikita disambut dengan tawa dari awak media dan kuasa hukumnya, Fahmi Bachmid yang mendampinginya.
Warganet ramai mengomentari pernyataan Nikita Mirzani. Tak sedikit warganet juga menanggapi sinis sosok Vadel yang dianggap mencari keuntungan pribadi dari hubungan asmaranya dari Laura.
Vadel Badjideh dan Lolly [Instagram]
“Gw setuju ,karna emang sekeluarga keknya aji mumpung bgt itu langsung renovasi ..” kata netizen. “Eh sekarang jadi proyek mangkrak,” sambung netizen. “Ccok amiii robohkannnn,” seru netizen.
“Singkat padat dan langsung dirobohkan ,” ucap netizen. “Logika sederhana aja.. kalau atm nya ga ditarik ama bank pusat, ya tetep aja jalan renovasinya..ngapain mangkrak,” komentar netizen.
Diketahui Nikita Mirzani telah mempolisikan Vadel Badjideh terkait kasus persetubuhan dan pemaksaan aborsi pada Laura.
Namun Vadel kerap mangkir ketika diminta keterangan polisi. Kabarnya pada Jumat (4/10/2024) siang ini Vadel akan memenuhi panggilan polisi karena sebelumnya minta pemeriksaan ditunda.
Nikita Mirzani, Vadel Badjideh [Instagram]
Terbaru, Nikita Mirzani juga mempolisikan Vadel Badjideh dan kuasa hukumnya, Razman Arif Nasution karena mengumbar foto USG Laura ke publik ketika konferensi pers baru-baru ini.
Dalam laporan Nikita ini, Razman dan Vadel dijerat Undang-Undang (UU) Perlindungan Data Pribadi Nomor 27 Tahun 2022.
Jika terbukti melanggar UU Perlindungan Data Diri, Razman dan Vadel terancam hukuman 4 tahun penjara.
