Ahmad Bustomi ikut mengomentari kontroversi kehidupan Kurnia Meiga yang jadi sorotan publik belakangan ini.
Bukan cuma masalah kesehatannya karena kebiasaan minum alkohol, Meiga alias Ega terungkap bercerai karena perilaku KDRT dan perselingkuhan.
Ramainya pemberitaan tentang Ega rupanya menjadi pengingat untuk Bustomi dan para pemain bola di Indonesia yang lain.
Dengan ramenya berita tentang konco balbalanku…mugo2 iso dadi pengeleng gawe kabeh gawe aku pisan
terutama adek2 junior seng sek tas merintis dadi Tukang Balbalan.
Sesungguhnya dadi tukang Balbalan Iku ga gampang dan masanya cepat sekali…kudu ati2 sak sembarange 🥹🥹🥹— AB 19 (@Bustomi_19) March 11, 2024
“Moga-moga bisa jadi pengingat untuk semua, aku juga, terutama adek-adek junior yang baru merintis jadi pemain sepak bola,” tulis Ahmad Bustomi melalui akun X miliknya pada Senin (11/3/2024).
“Sesungguhnya jadi pemain sepak bola itu tidak mudah dan masanya cepat sekali. Harus hati-hati dalam semua hal,” sambung pemain Arema FC tersebut dalam bahasa Jawa.
Cuitan Bustomi lantas jadi viral sehingga cerita tentang pengalamannya sebagai pemain sepak bola dilanjutkan.
Sebagai senior, Bustomi mengaku sesempat mungkin memberi nasihat kepada pemain junior dalam berbagai kesempatan.
Lihat postingan ini di Instagram
“Kukasih tau kalau pemain bola di Indonesia itu sama seperti artis karena hampir setiap minggu muncul di TV,” terang Ahmad Bustomi.
Sebagai figur publik yang diidolakan anak-anak hingga emak-emak, Bustomi merasa pemain bola juga harus bijak dalam menggunakan media sosial.
“Mas Bambang Pamungkas pernah bilang ‘Pemain bola itu dinilai di lapangan, bukan di luar lapangan’. Sebuah kalimat yang kurang banyak dipahami oleh beberapa pemain muda Indonesia,” kata Bustomi.
Lebih lanjut, Bustomi menyinggung circle pemain bola yang sesuai dengan lagu “Tombo Ati” milik Opick.
“‘Wong kang soleh kumpulono (berkumpullah dengan orang saleh)’. Nah di sepak bola, berkumpullah dengan senior yang benar. Karier sepak bola tergantung seniormu siapa waktu junior,” ungkap Ahmad Bustomi.
Dalam kesempatan tersebut, Bustomi sekaligus menyampaikan rasa terima kasihnya kepada sang senior, Bima Sakti.
Danurwindo pelatihnya semasa membela Persema Malang pun berjasa karena membuatnya sekamar dengan Bima.
“Alhamdulillah aku bisa sampai sekarang salah satu faktornya Mas Bima Sakti. Mas Bima tidak hanya mengajarkanku menjadi pemain sepak bola di dalam lapangan, tapi juga kehidupan di luar lapangan sepak bola,” tandasnya.