Baru-baru ini, viral curhatan warganet yang mengaku menggunakan jasa Hard Gumay dalam meramal.
Melalui konsultasi via WhatsApp, warganet tersebut sudah mentransfer uang Rp200 ribu tetapi tidak kunjung mendapat balasan.
Menanggapi tudingan tersebut, Hard Gumay menegaskan bahwa jasa konsultasi ramalannya memang mengharuskan mengantre.
“Halo. Yang konsul tidak mau menunggu antri silakan WA ya,” tulis Hard Gumay melalui Instagram Story.Hard Gumay juga menanggapi tudingan terhadapnya di kolom komentar.
Apabila tidak bersedia menunggu, Hard Gumay berjanji akan mengembalikan uang yang sudah ditransfer.
“Harus sabar antri.. Kalo ga sabar ya uang dikembalikan! Paham ya,” jelas Hard Gumay.
Lihat postingan ini di Instagram
Tudingan sebagai penipu membuat Hard Gumay terlihat murka.
Pasalnya Rp200 ribu bukan jumlah uang yang besar untuk Hard Gumay sampai harus menipu orang lain.
“Nomor kau berapa? Kenapa gak bilang di WA kalo gak mau menungggu? Biar ditf balik,” tegas Hard Gumay.
“200 ribu saya nipu, hati-hati jangan pencemaran nama baik. Kalo 2 triliun mungkin saya tergiur. Kalo gak punya uang ya jangan minta jasa orang,” tandasnya.
Menanggapi penjelasan Hard Gumay, warganet yang berkomentar di postingan akun @pembasmi.kehaluan.reall pada Rabu (28/2/2024) ramai membela.
Sama seperti penyedia jasa lain, Hard Gumay dipercaya ramai pelanggan sehingga perlu waktu untuk membalas semua orang yang berkonsultasi kepadanya.
“Gak mau nyalahin dia juga sih. Cuma karena uang 200ribu. Lagian bayangin aja yang antri apalagi kalo lewat WA belum lagi banyak yang spam. Lagian itu yang konsultasi mau ya diramal-ramal gitu,” bela akun @indjt***.
“Kenapa orang-orang tidak konsul ke Tuhan yang jelas gratis dan tidak pernah mengecewakan,” sahut akun @mariyakahono_r***.