Ahmad Dhani, musisi sekaligus kader Partai Gerindra, membantah Konser Gaspoll Satu Putaran Prabowo-Gibran di Jatim Expo Surabaya merupakan konsernya. Melalui unggahan di Instagram pada Selasa (6/2/2024), Dhani menegaskan konser tersebut adalah milik Dewa 19.
Pentolan Dewa 19 itu buka suara mengenai Konser Gaspoll Satu Putaran Prabowo-Gibran di Jatim Expo Surabaya yang sempat dihentikan pada Sabtu (3/2) petang.
Ahmad Dhani Bakal Konser bareng Dul Jaelani [Instagram]
“Berita hoax konser Ahmad Dhani dibubarkan Bawaslu. Faktanya yang konser adalah Dewa 19,” tulis Ahmad Dhani dalam unggahan di Instagram dilihat pada Kamis (8/2/2024).
Hal tersebut disampaikan setelah Ahmad Dhani sempat mengunggah poster acara tersebut. Terlihat pasangan capres dan cawapres nomor urut 2 Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Ada juga deretan politisi Tim Kampanye Nasional (TKN), seperti Erick Thohir hingga Khofifah Indar Parawansa. Para musisi di bawah Republik Cinta Management juga terlihat, seperti Dewa 19, TRIAD, Dul Jaelani, hingga Marcello Tahitoe.
View this post on Instagram
“Ahmad Dhani tidak melakukan orasi. Dewa 19 dibayar secara profesional, tidak untuk kampanye,” tegas Ahmad Dhani.
“Ngawur itu,” lanjutnya.
Meskipun poster itu menampilkan nama-nama artis dan politisi, Ahmad Dhani menegaskan dirinya bukanlah panitia penyelenggara acara tersebut. Ia menegaskan bahwa timnya, Dewa 19, tampil di sana secara profesional dan tidak untuk kepentingan kampanye.
“Faktanya Dewa 19 tidak digiring oleh Bawaslu. Konser memang setop saat maghrib saja, setelah itu lanjut,” jelasnya.
Konser yang diisi Dewa 19 itu ialah Konser Gaspoll Satu Putaran Prabowo-Gibran yang digelar di Jatim International Expo (JIE) Convention Exhibition atau Jatim Expo, Surabaya. Bawaslu Surabaya menilai acara tersebut melanggar ketentuan KPU.
Ketua Bawaslu Kota Surabaya Novli Bernado Thyssen mengatakan pihaknya sempat menghentikan kampanye yang dibalut konser itu lantaran digelar di luar jadwal rapat umum yang telah ditentukan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Novli mengatakan mereka sudah berusaha menyetop konser itu.
“Kegiatan ini kita dapat selebaran semacam selebaran tentang konser gaspoll satu putaran yang diselenggaran di Jatim Expo. Atas dasar itu, kami melakukan upaya pencegahan dalam bentuk surat imbauan,” kata Novli pada Sabtu (3/2) malam.
“Kami membuat surat imbauan kepada penyelenggara untuk tidak melakukan kegiatan tersebut, karena kegiatan itu melanggar jadwal rapat umum di luar jadwal yang ditetapkan oleh KPU,” sambungnya.
Saat itu kondisi konser disebut tak kondusif. Panitia akhirnya melanjutkan acara dan mengabaikan Bawaslu.
Novli mengatakan Bawaslu Surabaya akan mengumpulkan bukti-bukti terkait kegiatan tersebut untuk menentukan apakah konser tersebut melanggar ketentuan kampanye atau tidak. Jika terbukti melanggar, kasus tersebut akan dilimpahkan ke sentra penegakan hukum terpadu (Gakkumdu) untuk penanganan lebih lanjut.
