Verrell Bramasta menghadiri panggilan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) di Bekasi pada Rabu (31/1/2024) usai dilaporkan melanggar aturan kampanye.
Caleg DPR RI dari PAN dapil Jawa Barat 7 tersebut dilaporkan karena dugaan berkampanye di rumah ibadah, dalam hal ini masjid.
Pertama-tama, Verrell Bramasta menyadari apabila keputusannya sebagai anak muda yang sebelumnya seorang aktor untuk terjun ke dunia politik kerap mendapat pandangan miring.
Lihat postingan ini di Instagram
“Memang saya sadar bahwa anak muda terjun ke dunia politik bukan suatu hal yang mudah. Terutama bagi seorang anak muda yang background-nya dari dunia entertainment dan terjun ke dunia politik,” ujar Verrell dalam video yang dibagikan melalui Instagram.
Ke depannya Verrell Bramasta meyakini akan menemui kesulitan yang semakin bertambah dalam kariernya di dunia politik.
Sebagai orang baru, Verrell mengaku masih belajar. Namun pelanggaran kampanye yang ditudingkan kepadanya sama sekali tidak benar.
“Saya akui masih banyak hal yang harus saya pelajari bahwa berkampanye di tempat ibadah itu adalah sebuah pelanggaran, dan itu adalah satu hal yang tidak pernah dan InsyaAllah tidak akan pernah saya lakukan,” tegasnya.
Verrell Bramasta Klarifikasi Tudingan Kampanye di Tempat Ibadah [Instagram]
Pengalaman dipanggil Bawaslu membuat mantan kekasih Natasha Wilona tersebut menyadari apabila dunia politik memang kejam.
“Kalau memang banyak orang di luar sana yang bilang bahwa dunia politik itu keras, well I can say, saya setuju,” tutur Verrell.
Lebih lanjut, Verrell Bramasta menceritakan kronologi saat kampanye pada 7 Januari 2024 di Kabupaten Bekasi yang membuatnya dituding melanggar.
Verrell Bramasta Bantah Kampanye di Tempat Ibadah [Instagram]
Karena terletak di gang yang ukurannya tidak luas, Verrell Bramasta dikira berada di halaman rumah ibadah.
“Saya turun ke salah satu tokoh masyarakat di sana namanya Haji Koko yang kebetulan rumahnya itu berseberangan dengan masjid yang kebetulan masjid itu tanahnya milik beliau juga. Tetapi tempat saya turun bukan di halaman masjid,” pungkasnya.
Dari klarifikasi Verrell Bramasta tersebut, diluruskan bahwa dugaan kampanye di tempat ibadah hanyalah kesalahpahaman semata.
